Emas Siap Melanjut Bullish Di Tengah Inflasi Tinggi

Baca artikel di situs FBS

FAKTOR TIONGKOK

Emas masih mendapatkan momentum kenaikan untuk hari ketiga berturut-turut pada hari Senin (18/09/2023) dan mencoba kembali mendekati area 1930. Harga emas (XAUUSD) berpotensi melanjutkan rebound-nya baru-baru ini dari level 1900, mendapatkan dukungan dari nada yang secara umum lebih lemah di pasar ekuitas Asia. Langkah stimulus dan data ekonomi Tiongkok yang lebih kuat dari perkiraan pada minggu lalu semakin mengindikasikan bahwa kontraksi negara ekonomi terbesar kedua dunia ini telah mencapai puncaknya, dan ini mendukung kenaikan logam mulia tersebut.

Tiongkok yang merupakan konsumen emas utama di dunia, berhasil mendukung harga emas dengan data ekonomi Tiongkok terkini yang positif. Biro Statistik Nasional Tiongkok pada hari Jumat melaporkan, Penjualan Ritel China untuk bulan Agustus meningkat 4,6% pada basis tahunan, dari laporan sebelumnya sebesar 2,5%, dan melampaui ekspektasi pasar. Sementara itu, Produksi Industri negara tersebut naik menjadi 4,5% di bulan Agustus dari 3,7% di bulan Juli, di atas ekspektasi pasar sebesar 3,9%.

Para investor masih diselimuti kekhawatiran akan memburuknya kondisi ekonomi Tiongkok, yang berpotensi dipicu oleh pengembang China Evergrande Group. Pengembang properti yang sedang bermasalah ini menunda keputusan untuk merestrukturisasi hutangnya dan beberapa karyawannya dari unit aset manajemen ditahan di Shenzhen.

Pendekatan konservatif Tiongkok untuk memperkenalkan langkah stimulus ini berdampak pada sentimen risiko global, sehingga mendorong beberapa aliran safe haven ke arah Emas.

FAKTOR DOLAR AS

Sentimen pasar yang sedikit melemah terhadap dolar AS dipandang sebagai faktor lain yang mendukung kenaikan harga emas. Namun, penurunan dolar AS diperkirakan hanya bersifat sementara karena para pelaku pasar tampaknya enggan untuk memasuki pasar secara agresif menjelang pertemuan kebijakan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) selama dua hari yang dimulai pada hari Selasa. Federal Reserve (Fed) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah, meski pasar juga meyakini akan kemungkinan kenaikan 25 basis poin (bps) pada bulan November atau Desember.

Selama seminggu terakhir, data ekonomi utama dari Amerika Serikat secara konsisten menunjukkan kondisi ekonomi yang kuat. Indikator-indikator ekonomi yang kuat memperkuat kemungkinan Bank Sentral AS (Federal Reserve) untuk mengejar kenaikan suku bunga lagi pada akhir 2023. Seperti data Consumer Price Index AS, sebuah parameter inflasi, melampaui perkiraan pasar. Juga, data Penjualan Ritel untuk bulan yang sama dan Klaim Pengangguran untuk minggu kedua bulan September menunjukkan hasil yang positif. Semua ini  mengindikasikan prospek ekonomi yang baik untuk Amerika Serikat.

Proyeksi kenaikan suku bunga masih mendukung kenaikan yield obligasi pemerintah AS, yang berperan mendorong penguatan dolar AS dan mungkin akan membatasi kenaikan harga Emas yang tidak memberikan imbal hasil. Para trader juga masih menahan diri untuk tidak masuk ke pasar secara agresif dan lebih memilih untuk menunggu isyarat baru mengenai jalur kenaikan suku bunga the Fed di masa mendatang. Sehingga, fokus akan tertuju pada pernyataan kebijakan moneter yang menyertainya dan pernyataan Ketua Fed Jerome Powell pada konferensi pers pasca pertemuan tersebut. Karena hal ini akan memengaruhi dinamika pergerakan dolar AS dan memberikan arah baru untuk komoditas berdenominasi Dolar AS.

EMAS BULLISH?

Kesimpulannya adalah, jika membaiknya kondisi ekonomi Tiongkok berlanjut, maka hal ini akan mendorong emas melanjutkan kenaikannya. Selain itu, proyeksi the Fed akan mempertahankan suku bunga di angka saat ini, juga berperan mendorong kenaikan harga emas, meski kelanjutan penguatan logam mulia ini masih harus menghadapi kendala dengan yield obligasi acuan 10 tahun AS masih di atas 4% yang artinya masih memberikan imbal hasil yang cukup baik untuk investor yang mencari aman berinvestasi.

Analisa Teknikal XAUUSD

XAUUSD 18092023.jpg

Secara teknikal, XAUUSD menunjukkan pola pembalikan arah sejak pertengahan perdagangan sesi Kamis pekan lalu dan mencatat rebound tajam di sesi Jumat menyusul data sentimen konsumen AS yang berada di bawah ekspektasi pasar. Kenaikan tajam ini terlihat pada indikator Relative Strength Index yang bertahan di area pertengahan antara level tengah dan garis yang mengindikasikan Overbought. Yang artinya, masih ada potensi emas untuk melanjutkan rebound nya di pekan lalu.

Menguatnya XAUUSD juga terkonfirmasi, di mana candlestick pada timeframe H4 masih bertahan di atas level Simple Moving Average (SMA) 100, setelah menjelang penutupan perdagangan akhir pekan lalu berhasil menembus SMA50 dan 100 yang mengindikasikan pola Bullish mulai terbentuk, setidaknya untuk saat ini. Namun, tetap perlu di waspadai jika ternyata pertemuan kebijakan FOMC di pekan ini justru memberikan kejutan yang mendukung kenaikan dolar AS.

Login Sekarang.png

Aries Nugroho

Bagikan informasi ini ke teman Anda

Menyerupai

Berita terbaru

Buka secara instan

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.