EURUSD Tertekan Oleh Sentimen Risk Aversion
EURUSD mengalami tekanan di bawah level 1,0300 menyusul sentimen penghindaran risiko (risk aversion) yang meningkat akibat meningkatnya kasus covid dan lockdown terbaru di Tiongkok. Kembalinya pasar ke aset aman, serta komentar Fed yang hawkish mendukung penguatan dolar di tengah minimnya data Kalender ekonomi hari ini.
Fokus pasar terus tertuju pada risalah rapat kebijakan moneter FOMC, yang dijadwalkan pada Rabu. Sementara itu, pembicaraan pengetatan kebijakan yang lebih agresif oleh Bank Sentral Eropa (ECB) dapat memberikan dukungan pada mata uang bersama dan membatasi penurunan EURUSD.
Keyakinan dan perkiraan itu ditopang oleh komentar Presiden ECB, Christine Lagarde, pada Jumat, yang mengatakan bahwa bank sentral berkomitmen menurunkan inflasi jangka menengah menjadi 2% pada waktu yang tepat.
Lagarde menambahkan bahwa ECB harus terus menaikkan suku bunga agar tekanan harga kembali terkendali. Sehingga pasar perlu lebih berhati-hati bagi trader yang agresif dan sebelum memposisikan diri untuk mundur lebih dalam.
Reaksi Pasar
Minimnya data ekonomi sebagai penggerak pasar pada Senin, baik dari zona euro atau AS sedikit menahan pergerakan pasar. Pelaku pasar mungkin mengambil isyarat dari pidato Anggota Dewan Pengawas ECB Edouard Fernandez-Bollo dan Presiden Fed San Francisco, Mary Daly. Selain itu, sentimen risiko yang lebih luas akan memengaruhi perdagangan USD dan menghasilkan peluang perdagangan jangka pendek.
Tren
EURSUD telah mengcatat tren bearish yang tercipta sejak perdagangan sesi kedua hari Jumat dan berpotensi kembali melanjutkan tren penurunan tersebut menyusul kembali mencuatnya sentimen penghindaran terhadap aset berisiko.
Rencana Perdagangan
Sell EURUSD pada level 1.0245 dengan target profit pada level 1.0235/1.0230
Buy EURUSD pada level 1.0280 dengan target profit pada level 1.0290/1.0295
