GBPUSD Hadapi Data Tenaga Kerja yang Beragam, Semakin Tertekan Di Bawah 1,2700

Baca artikel di situs FBS

GBPUSD lanjutkan penurunan di bawah 1,2700 setelah data ketenagakerjaan Inggris yang beragam pada hari Selasa (16/01/2024). Ini menambah tekanan pada Pound Sterling yang sebelumnya telah melemah terhadap dolar AS imbas dari sentimen penghindaran risiko oleh pasar, yang diyakini karena risiko geopolitik di Timur Tengah yang semakin meningkat.

Kantor Statistik Nasional (ONS) pada hari Selasa menunjukkan Claimant Count Change Inggris mencatat kenaikan menjadi 11.7K lapangan kerja pada bulan Desember, dari data di bulan lalu sebesar 0.6K, yang mengalami revisi penurunan dari laporan sebelumnya 16.0K. Angka ini relatif jauh di bawah konsensus pasar untuk kenaikan 18.1K. Sementara tingkat pengangguran ILO Inggris stabil di 4.2% sesuai dengan ekspektasi pasar dan laporan bulan lalu.

Pasangan Cable turun dari level pembukaan hari di level 1.2726 dan ini saat ini diperdagangkan di level 1.2665 pasca rilis data tenaga kerja Inggris. Pound Sterling semakin melemah terhadap dolar AS melanjutkan penurunan untuk hari ketiga berturut-turut, karena sentimen penghindaran risiko yang mendominasi sentimen para pelaku pasar.

Eskalasi geopolitik di Timur Tengah semakin meningkat setelah pasukan Houthi menembakkan rudal dan menghantam kapal milik AS hari Senin di lepas pantai Yaman, meningkatkan ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan mendorong  Pada hari Senin, seorang pejabat dari gerakan Houthi Yaman menyatakan niat mereka untuk memperluas target mereka di wilayah Laut Merah dengan menyertakan kapal-kapal AS.

Pernyataan ini muncul sebagai tanggapan atas serangan yang terus berlanjut meskipun ada serangan dari AS dan Inggris baru-baru ini di wilayah dalam penguasaan Houthi di Yaman. Eskalasi ini telah menggeser sentimen pasar dan membuat para investor terpaksa menghindari aset berisiko, dan beralih memburu dolar AS yang berimbas pada GBPUSD yang semakin tertekan.

Pidato Gubernur Bank of England (BoE) Andrew Bailey di hadapan Komite Urusan Ekonomi di London yang harusnya menjadi fokus pasar dan menjadi penggerak pound sterling hari ini, dibatalkan dan pasar menanti apakah Bailey akan berbicara di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.

Sementara itu, pernyataan Presiden Federal Reserve Atlanta Raphael Bostic yang mengatakan bahwa pelonggaran kebijakan yang terlalu dini berpotensi menghasilkan hasil yang buruk, menjadi penghambat kenaikan dolar AS dan menjadi harapan GBPUSD menahan penurunannya. Namun, pasar masih memperkirakan peluang 86% penurunan suku bunga pada bulan Maret.

Analisa Teknikal GBPUSD

GBPUSD 16012024.jpg

Secara teknikal, pasangan GBPUSD semakin jauh turun di bawah level penting 1.2700, melanjutkan penurunan untuk hari ketiga berturut-turut. Potensi GBPUSD lanjutkan penurunan juga cukup kuat, melihat grafik pada timeframe H1 yang menunjukkan harga turun jauh di bawah Simple Moving Average (SMA)200, 100, dan 50 diikuti dengan penembusan SMA50 melintasi ke bawah SMA100 ini dapat dianggap sebagai tanda bahwa momentum penurunan mungkin berlanjut. Relative Strength Index (RSI) yang berada di area Oversold menunjukkan potensi GBPUSD lanjutkan tren Bearish.

Potensi SELL dapat dipertimbangkan di level 1.2676 jika harga lanjutkan penurunan di bawah level 1.2680 dengan target profit di level 1.2668/1.2662. Sementara potensi koreksi retracement membuka peluang BUY di level 1.2693 dengan target profit di level 1.2699/1.2704.

Mulai Trading Sekarang-2.png

Aries Nugroho

Bagikan informasi ini ke teman Anda

Menyerupai

Berita terbaru

Buka secara instan

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.