Outlook GBPUSD Pasca Peretmuan Fed, BoE dan Data Nonfarm Payrolls AS

Baca artikel di situs FBS

Federal Reserve (the Fed), pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) kembali mempertahankan suku bunga pada pertemuan di November. Seperti yang sudah diyakini oleh pelaku pasar, FOMC mempertahankan suku bunga tidak berubah pada hari Rabu (01/11/2023).

Dalam konferensi pers, Ketua Federal Reserve (Fed), Jerome Powell menekankan ketergantungan bank sentral pada data ekonomi yang akan dirilis dan berjanji untuk mengambil keputusan dengan hati-hati. FOMC isyaratkan peluang untuk kenaikan suku bunga lagi, meski pasar saat ini mulai menilai bahwa siklus kenaikan bank sentral sudah berakhir, yang menyeret dolar AS melemah secara keseluruhan.

Indeks dolar AS turun dari level tertinggi mingguan di 107,10, sementara yield obligasi AS 10 tahun turun menjadi 4,73%. The Fed mengakui perlunya kenaikan suku bunga atas ketidakpastian ketahanan ekonomi. Ketua Federal Reserve (Fed) Jerome Powell pada pasca pertemuan indikasikan suku bunga obligasi jangka panjang akan dipertahankan dan kebijakan saat ini sudah ketat.

Sementara itu, Monetary Policy Committee (MPC) dalam pertemuan kebijakan Bank of England (BoE) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah pada 5,25%. Sebuah keputusan yang sudah diperkirakan oleh pelaku pasar.

Para pembuat kebijakan memberikan suara 6-3 untuk mendukung keputusan tersebut. Greene, Haskel, dan Mann memilih untuk menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin. Dalam pernyataan kebijakannya, BoE mengatakan bahwa risiko-risiko terhadap proyeksi inflasi masih cenderung tetap tinggi, sembari mencatat bahwa hanya ada sedikit berita mengenai berlanjutnya kenaikan inflasi sejak bulan September.

Gubernur BoE, Andrew Bailey, menyatakan bahwa masih terlalu dini untuk mempertimbangkan penurunan suku bunga, sembari bank sentral terus memantau kondisi ekonomi dengan seksama untuk menilai apakah kenaikan suku bunga lebih lanjut diperlukan.

Dalam konferensi pers pasca keputusan suku bunga BoE, Bailey mengatakan bahwa mempertahankan sikap restriktif dalam waktu yang cukup lama, merupakan upaya untuk menekan inflasi dari sistem. Ini berarti diperlukan kewaspadaan lebih terhadap kenaikan inflasi yang mungkin mengharuskan suku bunga naik lagi, seharusnya tidak mempertahankan kebijakan moneter yang ketat untuk waktu yang terlalu lama.

Reaksi awal bersamaan dengan keputusan BoE pertahankan suku bunga, pound sterling melonjak sekitar 20 pip. Pound menguat secara keseluruhan, GBPUSD mengumpulkan kekuatan dengan mencatat kenaikan hingga ke level reaksi langsung. Sementara terhadap euro, EURGBP memangkas kenaikan hariannya dan bergerak lebih rendah menuju level 0,8700.

Pasca Fed dan BoE memutuskan kebijakan moneternya, yang sama-sama mempertahankan kebijakan suku bunga, para pelaku pasar kini akan mengalihkan fokus pada data laporan Non-farm Payrolls yang akan dirilis pada hari Jumat. Para pelaku pasar memperkirakan payrolls non pertanian AS mengalami penurunan, ekonomi diperkirakan hanya menciptakan sebanyak 178.000 lapangan kerja dari kenaikan 366.000 pada laporan sebelumnya. Sementara tingkat pengangguran AS diperkirakan tidak berubah di 3,8%.

Jika data Payrolls non pertanian dan tingkat pengangguran menunjukkan hasil positif, lebih baik dari perkiraan pasar, akan mendorong dolar AS menguat setelah sempat turun tajam pasca the Fed pertahankan sikap dan kebijakan moneternya. Dengan skenario data NFP yang positif mendorong greenback menguat, perdagangan dolar AS terhadap mata uang utama lainnya, seperti terhadap sterling dan euro, hampir dipastikan akan menguat.

Analisa Teknikal GBPUSD

GBPUSD 03112023.jpg

Pasangan GBPUSD naik cukup tajam pasca keputusan suku bunga dan sikap Hawkish BoE yang dirasakan oleh para pelaku pasar, yang membawa pasangan Cable ini melonjak ke level atas mingguan di level 1.2225, setelah menembus level krusial 1.2200. Namun pada timeframe H4, pasangan GBPUSD ini masih berada dalam bias bearish. Pasangan Cable ini juga masih bergerak di antara ketiga lintasan Simple Moving Average (SMA) 50, 100dan 200, meski indikator Relative Strength Index berhasil menembus ke atas level 50 dan bertahan di atas level yang membedakan antara tren bullish atau bearish.

Jika GBPUSD gagal melanjutkan kenaikannya, atau kembali melemah, pasangan mata uang ini berpotensi terus merosot menuju level support terdekatnya di area 1.2143, bahkan berpotensi lanjutkan penurunan hingga ke level support selanjutnya, di area 1.2111, jika harga menembus ke bawah SMA50 dan RSI kembali turun ke bawah level 50. Sementara jika efek dari keputusan suku bunga BoE cukup kuat menopang kenaikan, GBPUSD berpotensi lanjutkan kenaikan menuju level Resistance terdekatnya di area 1.2213 jika kembali berhasil menembus ke atas level krusial 1.2200, dengan level resistance selanjutnya berada di area 1.2242.

Login Sekarang.png

Aries Nugroho

Bagikan informasi ini ke teman Anda

Menyerupai

Berita terbaru

Buka secara instan

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.