Pasar Saham S&P500 Terus Mencetak Rekor Tinggi

Baca artikel di situs FBS

Pasar saham Asia sebagian besar terkoreksi pada perdagangan Jumat (26/01/2024), seiring terhentinya pemulihan saham-saham Tiongkok yang didorong oleh stimulus. Sementara indeks Nikkei 225 Jepang merosot semakin jauh dari nilai tertingginya dalam 34 tahun. Indeks S&P 500 ditutup pada level tertinggi sepanjang masa untuk sesi kelima berturut-turut pada hari Kamis. Setelah data menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS yang kuat pada kuartal keempat meningkatkan sentimen, sementara saham Tesla anjlok menyusul perkiraan penjualan yang mengecewakan.

Perekonomian AS bertumbuh lebih cepat dari perkiraan pada kuartal Desember. Ini terjadi di tengah kuatnya belanja konsumen, sehingga mengaburkan prediksi resesi setelah Federal Reserve secara agresif menaikkan suku bunga, dengan pertumbuhan setahun penuh sebesar 2,5%. Imbal hasil Treasury AS menurun dan dolar AS menguat setelah data menunjukkan ekonomi AS tumbuh lebih cepat dari perkiraan pada kuartal keempat.

Sementara, euro jatuh ke level terendah baru dalam enam minggu terhadap dolar setelah komentar beragam dari Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde. Dia mengatakan bahwa “terlalu dini untuk membahas penurunan suku bunga” bagi perekonomian zona euro, namun mencatat bahwa risiko terhadap pertumbuhan ekonomi masih “condong ke sisi negatifnya.”

Data inflasi Tokyo yang lebih rendah dari perkiraan , memperkuat dugaan bahwa BOJ akan mempertahankan kebijakan ultra dovish, dengan inflasi inti turun jauh di bawah 2% untuk pertama kalinya dalam lebih dari 20 bulan.

Hari ini, pasar akan menantikan rilis data inflasi AS pada pukul 20:30 WIB, yang diperkirakan naik 0.2% dari angka sebelumnya 0.1%. 

The Fed kemungkinan akan menunggu hingga kuartal kedua sebelum memangkas suku bunga. Ini terungkap pada survey Reuters terhadap mayoritas ekonom. Dan bulan Juni dipandang para ekonom lebih memungkinkan bagi The Fed akan melakukan pelonggaran kebijakan. Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan pada hari Kamis bahwa pertumbuhan ekonomi yang sangat kuat pada kuartal keempat ini adalah “hal baik”. Beliau menambahkan bahwa ini menandakan peningkatan produktivitas dan belanja yang sehat tanpa peningkatan tekanan inflasi.

Harga Emas hanya naik tipis meskipun imbal hasil Treasury turun setelah data PDB AS menyoroti laju inflasi yang melambat. Sementara fokus pasar beralih pada data inflasi PCE untuk mendapatkan petunjuk mengenai strategi penurunan suku bunga Federal Reserve.

OUTLOOK S&P500 (US500)

ssUS500-2612024.png

Indeks S&P500 terkoreksi pasca sentuh level rekor tinggi 4908, dan berpeluang untuk koreksi lebih lanjut. Level support terlihat di 4872, dan jika indeks S&P500 turun ke bawahnya maka akan bergerak turun menuju 4853. Sebaliknya, peluang rebound juga masih dimungkinkan menguji ulang level rekor 4908.

Mulai Trading Sekarang-2.png

Aries Nugroho

Bagikan informasi ini ke teman Anda

Menyerupai

Berita terbaru

Buka secara instan

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.