Perang Dagang Memanas

Baca artikel di situs FBS

Presiden Amerika Donald Trump memang actor politik terbaik di tahun 2018. Setelah kenaikan tariff baja dan alumunium oleh administrasi Trump, langsung dibalas oleh China dengan menaikan tariff pula senilai $ 50 Milliar bagi barang barang export tujuan Amerika. Trump langsung memerintahkan Perwakilan Perdagangan Amerika Serikat / USTR , untuk meneliti ulang product China yang masuk ke Amerika senilai $200 milliar guna dikenakan tariff tambahan sebesar 10%. Kita lihat bersama bahwa perang dagang sudah mulai memanas dan sepertinya Trump dan Jin Ping mulai berkeras, seperti saat Trump memaksa Kim Jong Un menghentikan percobaan peluru kendali berhulu ledak nuklir disemenanjung Korea. Berawal dengan serangan rudal ke instalasi nuklir Korea Utara dan setelah itu mereka berdua berdamai, apapun alasannya tetapi sepanjang sejarah, belum pernah Amerika melakukan perang yang hanya berumur 1 hari dan setelah itu selesai. Apakah perang dagang ini akan bernasib sama dengan perang di semenanjung korea yang bersifat short term? Tidak ada orang yang dapat mengetahuinya selain administrasi Trum di gedung putih.

Apapun yang di terjadi di dunia, yang terpenting adalah apa imbasnya bagi mata uang negara lain, sehingga kita dapat melakukan trading di bisnis forex. Seperti yang pernah kita bahas pada artikel dibulan lalu, dimana saat perang dangang terjadi maka safe haven pasti akan diburu, terutama Emas

Awal target kenaikan Gold kelevel 1290 an dengan koreksi awal ke level 1270 an dan support kuat ada pada level 1260 an.

I1.png 

EROPA

Setelah China membalas seluruh kebijakan fiscal Amerika, maka kita akan melihat kedepannya apakah Uni Eropa akan membalasnya, karena tariff baja & alumunium yang di putuskan oleh Trump akan berlaku pula pada Negara Uni Eropa. Memang saat ini negara dengan perekonomian terbesar ke 3 di dunia, yaitu negara di Eropa, termasuk Uni Eropa dan Inggris sedang mengalami kesulitan dalam hal keuangan dan politik. Jerman Sebagai motor negara uni eropa, mulai digoncang dengan sikap Konselor Jerman Angela Merkel yang mengizinkan imigran dari timur tengah dan afrika masuk ke eropa. Sedangkan keputusan ini ditentang oleh banyak negara uni eropa. Kebijakan Merkel yang lebih banyak bertumpu kepada kemanusiaan ini, harus berhadapan dengan pandangan negara uni eropa yang melihat bahwa kebudayaan eropa akan runtuh jika imigran yang cenderung mempunyai sikap kasar dan kuat di berikan izin untuk bergabung di Eropa. Protes akan kebijakan pimpinan Jerman ini, tidak hanya datang dari negar eropa, tetapi datang pulan dari dalam negeri. Partai pengusung koalisi pemerintah Jerman , CSU akan keluar dari koalisi pemerintah dan tentunya dapat berbuah terhadap turunnya Angela Merkel dari kursi Konselor Jerman. Belum lagi adanya ketegangan antara Jerman – Perancis, dimana kedua pimpinan negara tersebut mempunyai perbedaan pandangan tentang Uni Eropa kedepan. Visi dari Emmanuel Macron adalah Reformasi Uni Eropa, sedangkan visi dari  Angela Merkel lebih kepada kependekatan yang lebih bijaksana dalam menghadapi persoalan uni eropa kedepannya. Keduanya akan bertemu pada tanggal 29 Juni 2018.

Dilain sisi, negara Yunani yang terkenal dengan negara maju yang miskin, mulai mendekati waktu akhir dari bailout ketiganya. Tanggal 21 juni 2018 Yunani akan kembali berhadapan dengan Troika ( uni eropa, IMF dan ECB) dan mengharapak penghapusan hutang agar negara tersebut tidak masuk kembali kedalam jurang resesi. Kesulitan Yunani tidak akan berlarut larut apabila Yunani keluar Euro dan mencetak mata uang nya sediri, tetapi negara Uni Eropa tidak dapat merestui langkah ini. Yunani tersungkur karena hutang structural dan resesi ekonomi dunia yang terjadi pada tanhun 2008, dan tentunya diperburuk dengan kebijakan moneter ECB yang cocok bagi Jerman dan tidak untuk Yunani disaat itu.

Belum ada perubahan strategi trading EURUSD dimana target penurunan awal ada pada  1.1500 an dengan koreksi dapat mencapai 1.1600 an bahkan 1.1650 an

I2.png 

INGGRIS

Negara Ratu Inggris ini memang belum dapat menunjukan pemulihan ekonomi, setelah keputusan BREXIT diambil oleh seluruh rakyat negara tersebut. Selain ketidakpastian perjanjian BREXIT yang membuat adanya penurunan prediksi atas pertumbuhan ekonomi Inggris dari 1,4% ke 1,3% ditahun 2018 ini, PM Inggris sedang menghadapi serangan dari public atas pendanaan 20 milliar poundsterling bagi Natonal Health Service.

Target penurunan GBPUSD adalah level 1.3070 an dengan koreksi pada level 1.3330 an.

I3.png

 

 

 

Reza Aswin

Bagikan informasi ini ke teman Anda

Menyerupai

Berita terbaru

Buka secara instan

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.