Pound sterling Menghadapi Tekanan Kuat Menjelang Pidato Bailey

Baca artikel di situs FBS

Pound Sterling kembali menguat terhadap dolar AS setelah sempat turun tajam di tengah berlanjutnya ketidakpastian sikap kebijakan moneter Bank of England (BoE) pada Rabu (10/01/2024) karena risiko resesi Inggris yang secara teknis semakin dalam. Penurunan GBPUSD juga karena tekanan atas perubahan sentimen penghindaran risiko pasar menjelang data inflasi Amerika Serikat untuk bulan Desember.

Pasangan GBPUSD rebound dari level bawah intraday di level 1.2686 kembali naik ke atas level penting 1.2700 dan saat ini diperdagangkan di atas level 1.2730 dan membentuk level tertinggi intraday di level 1.2734 menyusul dolar AS yang kembali melemah terseret oleh imbal hasil obligasi AS yang kembali turun menjadi 3.98%

Pergerakan GBPUSD hari ini akan dipandu oleh pidato dari Gubernur Bank of England Andrew Bailey yang akan memberikan pandangannya mengenai suku bunga dan inflasi. Para investor akan mencermati apakah BoE akan memprioritaskan penyelamatan ekonomi atau menjinakkan tekanan inflasi.

Pound Sterling sempat turun ke bawah level support penting di 1.2700 karena investor tidak yakin tentang dukungan Bank of England untuk mempertahankan suku bunga yang tinggi untuk jangka waktu yang lama. Menurut revisi estimasi dari Kantor Statistik Nasional (ONS), ekonomi Inggris berada di ambang resesi teknis karena menyusut 0,1% di kuartal ketiga 2023.  Selain itu, BoE tidak yakin adanya pertumbuhan pada kuartal terakhir 2023, yang mengindikasikan tingginya kemungkinan terjadinya resesi.

Sementara itu, sentimen Risk Aversion yang terjadi di pasar karena para investor menunggu data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS untuk bulan Desember, yang akan dirilis pada hari Kamis 11 Januari besok. Para investor memperkirakan CPI inti melambat menjadi 3,8% dibandingkan 4,0% dari bulan November. Pada periode yang sama, inflasi umum diperkirakan akan tumbuh 3,2% berbanding 3.1% pada laporan sebelumnya.

Di sisi lain, para investor juga masih meragukan masa depan suku bunga federal Reserve (The Fed), setelah Presiden Bank Federal Reserve (Fed) Atlanta, Raphael Bostic, secara alami justru bias ke arah sikap yang lebih hawkish hingga inflasi tetap berada di atas target 2%. Bostic memperkirakan ada dua kali penurunan suku bunga di tahun ini, pertama pada kuartal ketiga dan yang kedua, jika diperlukan, pada akhir 2024. Meski Presiden Fed Atlanta dianggap cukup hawkish, pasar masih memperkirakan pemotongan suku bunga paling cepat pada bulan Maret mendatang.

Analisa Teknikal GBPUSD

GBPUSD 10012024.jpg

GBPUSD yang sempat turun ke level terendah intraday 1,2686 karena para investor berhati-hati menjelang pidato Bailey dan rilis data inflasi AS yang krusial, berhasil menguat dan kembali naik menembus ke atas level penting di 1.2700. Pada timeframe H1, Cable berhasil naik menembus ke atas Simple Moving Average (SMA) dan saat ini bertahan di atas SMA50. Kenaikan ini terjadi setelah terjadi irisan dan penembusan antara SMA200 yang turun ke bawah SMA100 yang diikuti dengan Relative Strength Index (RSI) yang kembali naik ke atas level 50.

Peluang BUY dapat dipertimbangkan pada level 1,2736 jika GBPUSD berhasil melewati level puncak intraday di level 1.2734 dengan target profit di level 1.2745/1.2749. sebaliknya, jika GBPUSD gagal melanjutkan kenaikan, membuka peluang SELL di level 1.2715, jika harga kembali melemah di bawah level 1.2720 dengan target profit di level 1.2709/1.2704

Mulai Trading Sekarang-2.png 

Aries Nugroho

Bagikan informasi ini ke teman Anda

Menyerupai

Berita terbaru

Buka secara instan

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.