Proyeksi Pergerakan Emas dan Dolar AS Terhadap Data NFP

Baca artikel di situs FBS

Data ekonomi Non-Farm Payrolls (NFP) AS sangat dinantikan oleh pasar. Sama seperti data lainnya yang terkait dengan pekerjaan seperti data sektor swasta JOLTs dan ADP. Para pelaku pasar memantau data NFP ini untuk menentukan kekuatan atau kelemahan ekonomi. NFP menjadi indikator perkembangan ekonomi AS berdasarkan angka pekerjaan.

Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan Survei Pembukaan Pekerjaan dan Perputaran Tenaga Kerja AS (JOLTs) turun 632.000 menjadi 9,9 juta pada Februari, level terendah sejak Mei 2021. Laporan bulanan tersebut menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja yang mendingin, memicu harapan kepada Federal Reserve untuk mempertimbangkan apakah akan menghentikan siklus kenaikan suku bunganya.

Data JOLTS yang lebih kecil dari perkiraan ini dapat dilihat sebagai indikasi pasar tenaga kerja AS dan berpotensi memengaruhi data NFP AS yang akan dirilis pada hari Jumat (07/04/2023). Data NFP diperkirakan naik 238.000 berbanding laporan sebelumnya 311.000 di bulan Maret, dengan tingkat pengangguran stabil di 3,6%.

NFP AS.png

Data NFP mewakili jumlah total pekerja AS yang dibayar, tidak termasuk pemilik, pegawai rumah tangga pribadi, sukarelawan, pekerja pertanian, dan wiraswasta. Data ini menyumbang sekitar 80 persen dari pekerja yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi AS, sehingga analis dan para pelaku pasar memantau ketat data ini untuk menentukan kondisi pasar tenaga kerja.

NFP dianggap mampu menunjukkan keadaan aktivitas ekonomi saat ini, Biro Riset Ekonomi Nasional menganalisisnya untuk menentukan apakah ekonomi sedang berkembang atau menyusut. Rilis data NFP juga termasuk indikator yang sangat diawasi oleh Fed, karena menunjukkan apakah dan seberapa cepat ekonomi dan tekanan inflasi tumbuh (sebab para bankir sentral menganggap tingkat perolehan pekerjaan yang cepat berpotensi menyebabkan peningkatan inflasi).

Biasanya, jika data pasar tenaga kerja AS tumbuh, atau angka aktual lebih baik dari perkiraan, maka akan berimbas positif untuk greenback, sebutan lain bagi dolar AS. Terkait dengan harga emas, XAUUSD yang diperdagangkan dengan denominasi dolar AS, yaitu ketika dolar AS menguat maka emas cenderung melemah. Begitu juga sebaliknya, jika data NFP AS lebih buruk dari perkiraan maka dolar AS menguat dan emas turun.

Membangun skenario dari data NFP, jika dirilis negatif atau lebih rendah dari perkiraan dan Fed kembali menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin, maka dolar AS akan menguat dan emas sebaliknya akan melemah.

Sebaliknya, jika data NFP lebih baik atau melampaui perkiraan maka akan menguatkan dolar AS dan emas akan melemah, karena perdagangan emas yang dilakukan dalam denominasi dolar AS. Lazimnya emas bergerak berlawanan arah dengan dolar AS yang belakangan ini sering dipengaruhi oleh pergerakan yield obligasi AS.

Meskipun sebenarnya data NFP tidak memiliki hubungan langsung terhadap pergerakan harga emas yang lebih dipengaruhi oleh sentimen dan fundamental. Kenaikan yield obligasi AS juga membuat para pelaku pasar meninggalkan aset emas yang tidak memiliki imbal hasil. Tidaklah heran dengan kenaikan yield obligasi yang diikuti oleh dolar AS semakin menekan emas.

Indeks Dolar AS.png

Analisis XAUUSD

XAUUSDH4 0 artikel.png

Aries Nugroho

Bagikan informasi ini ke teman Anda

Menyerupai

Berita terbaru

Buka secara instan

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.