Rate Hikes and Trade War

Baca artikel di situs FBS

Kenaikan suku bunga oleh The Fed hampir sudah dapat dipastikan pada tanggal 14 Juni 2018, dini hari  pukul 01.00 wib. Dengan data tenaga kerja Amerika terbaiknya dalam 1 dekade terakhir, tentunya ini membuat para pelaku pasar yakin bahwa Bank Sentral Amerika akan menaikan suku bunga nya untuk ke 2 kali, pada tahun ini. Tingkat netral telah dicapai oleh The Fed saat ini, dan tentunya beban Jerome Powell akan menjadi lebih berat karena tidak ada acuan konkrit dari petumbuhan ekonomi yang telah mencapai titik netral. Berbeda dengan pendahulunya Janet Yellen yang dapat mengikuti alur dengan memberlakukan kebijakan akomodatif guna mencapai target inflasi 2%. Kesalahan menempatkan kebijakan moneter the Fed saat ini akan membuat “ Krisis Baru” di Amerika.

Tingkat kesulitan Jerome Powell dalam mengemudikan keuangan dan moneter negaranya, menjadi bertambah disaat Presiden Trump membuat kebijakan fiscal yang memicu perang dagang. Saat ini perang dagang bukanlah sebagai wacana tetapi sudah menjadi realitas. China, Mexico, Canada, Uni Eropa dan Japan menjadi sasaran tembak kenaikan tariff baja dan alumunium Amerika, guna mengurangi deficit neraca perdagangan. Walaupun delegasi Amerika, sudah berulang kali mengadakan pertemuan tingkat tinggi dengan delegasi negara negara yang terkena dampak terhadap kebijakan tariff Amerika, tetapi setelah delegasi Amerika kembali ke negaranya, selalu dijawab oleh Trump dengan ketidakpuasan. Akumulasi ketidakpuasan Trump , proteksionis dan jatuh tempo perundingan, menghasilkan penetapan tariff 25% untuk baja dan 10% untuk alumunium bagi semua negara, termasuk sekutu dekatnya, Uni Eropa, Inggris bahkan Jepang.

Dengan melihat fenaomena diatas maka kebijakan moneter The Fed diprediksi tidak akan terlalu agresif kedepannya mengingat resiko perang dagang akan membebani laju tingkat inflasi global dan pada akhirnya akan membebani laju tingkat inflasi Amerika serta memperburuk pertumbuhan ekonomi kedepannya.

Ketidakpastian hanya akan membuat para pelaku pasar kembali melihat safe haven sebagai alat nilai lindung semua investasi mereka. Dari pair yang ada, maka emas merupakan salah satu pair yang dinilai paling strategis saat ini. Kesemua itu terlihat dari grafik harian yang selalu mempunyai harga closing dan open diatas $1290/ troyounce, sehingga kecenderungan kenaikan harga emas saat harga diatas level 1290 adalah sangat memungkinkan untuk beberapa waktu kedepan. Target awal emas adalah 1310 an – 1320 an dengan resiko penurunan dibawah 1290 adalah ke level 1278.

Emas

xauusd 6 juni.png

Reza Aswin

Bagikan informasi ini ke teman Anda

Menyerupai

Berita terbaru

Buka secara instan

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.