Risk On

Baca artikel di situs FBS

Semua berita tentang perang Syria tiba tiba menghilang dari trending topic kamaren, dan banyak pengamat mengatakan bahwa ketegangan timur tengah saat ini mulai mereda. Apakah benar seperti itu? Tentunya tidak, karena perang membutuhkan sumber daya manusia dan keuangan yang tidak kecil, sehingga sebenarnya Perang Dingin/ Cold War antara Amerika dan Rusia tengah terjadi. Amerika sedang memikirkan sanksi buat Rusia, karena membantu pihak Assad untuk menghancurkan pemberontak dengan menggunakan senjata kimia.

Sampai saat ini belum ada tindakan yang diambil oleh Rusia guna membalas kecaman dari Presiden Trump dan tentunya ini ketegangan ini kan berubah menjadi perang terbuka, jika Rusia mulai menanggapi semua kecaman yang ada.Melihat ini semua, pasar saham kembali menghijaukan lantai bursa. Ini merupakan suatau anomali, dimana disaat pasar masih dalam perang dingin, para pelaku pasar sudah berani mengambil langkah “ Risk On” dan tentunya ini sangat bertentangan dengan prinsip teori dasar bahwa saat Perang belum selesai , maka pelaku pasar tidak akan pernah melakukan investasi pada instrument yang beresiko, biasanya mereka tetap memburu “ Safe Haven”.

Perubahan prilaku ini tentunya banyak membuat para Trader Forex mulai merasa ragu dengan arah market besar yang ada. Generasi millennia saat ini lebih banyak untuk mengambil resiko dibandingkan dengan generasi sebelumnya yang lebih banyak berbicara masalah keamanan dalam mengelola keuangan. Perbedaan ini membuat para pelaku pasar mulai memasuki semua instrument keuangan yang beresiko saat melihat bahwa perang Syiria masih belum jelas kelanjutannya, atau mereka melakukan pembelian kembali disaat harga mulai terlalu rendah bagi mereka.

Didalam teori analisa fundamental, jika berita geopolitik mereda maka arah market akan kembali ke pada keuangan dan moneter, sehingga dalam keadaan seperti ini maka kebijakan bank sentral akan kembali diangkat oleh kantor berita dan kembali akan menjadi focus para pelaku pasar.

Poundsterling

Pelemahan US Dollar selalu dimanfaatkan oleh mata uang Inggris ini karena banyak analis memprediksikan bahwa Bank of England akan menaikan suku bunganya pada pertemuan berikutnya. Laju tingkat inflasi yang mencapai 2,7 % , tentunya sudah melewati target bank sentral yang memtok 2% . Target kenaikan maksimal GBPUSD adalah 1.4504 dengan target awal adalah 1.4402 tentunya dengan resiko dibawah level 1.4228.

gbpusd 17 april.png

Reza Aswin

Bagikan informasi ini ke teman Anda

Menyerupai

Berita terbaru

Buka secara instan

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.