Seberapa Jauh Pengaruh Inflasi AS Bagi Aset Anti Inflasi Emas?

Baca artikel di situs FBS

Emas melemah di perdagangan sesi Rabu (10/05/2023), meski sempat menguat di awal perdagangan sesi Asia. Investor berfokus pada data inflasi AS yang akan memengaruhi Fed dalam mempertimbangkan kebijakan, kapan akan menghentikan siklus pengetatan moneternya.

Harga emas terjebak oleh ketidakpastian masalah plafon utang AS dan pertumbuhan ekonomi yang melambat, meski fokus tetap pada data inflasi utama yang akan dirilis hari ini.

Namun demikian, emas yang sukses menembus level psikologis $2,000 per ons pada 2 Mei lalu tampaknya berhasil bertahan di atasnya. Harga emas juga sempat mencapai rekor tertinggi minggu lalu di tengah meningkatnya kekhawatiran akan resesi AS tahun ini.

Sementara itu, prospek dan potensi Federal Reserve menghentikan sementara siklus kenaikan suku bunga utamanya sejauh ini menjadi salah satu faktor yang mendukung kenaikan logam kuning tersebut, menyusul sinyal yang agak dovish dari pertemuan Fed baru-baru ini.

Sementara inflasi AS diperkirakan sedikit menurun pada bulan April dari bulan sebelumnya, meskipun masih jauh di atas target tahunan Fed sebesar 2%.

Kekhawatiran atas perlambatan pertumbuhan ekonomi AS juga mendukung permintaan safe haven emas dalam beberapa pekan terakhir, karena negara tersebut tengah harus melawan inflasi dan suku bunga yang tinggi. Fed baru-baru ini memperingatkan bahwa AS menghadapi resesi ringan tahun ini.

Fed perlu terus menaikkan suku bunga untuk membawanya ke tingkat yang cukup tinggi untuk membawa inflasi kembali ke tingkat target bank sentral, seperti yang diutarakan oleh Gubernur Fed Michelle Bowman pada hari Senin.

Ketika tingkat harga konsumen AS lebih tinggi dari perkiraan, maka sudah menjadi hukum dasarnya, ketika data yang dirilis lebih baik dari perkiraan maka akan membuat dolar AS menguat. Kenaikan dolar AS ini dapat dikaitkan dengan sikap the Fed untuk kembali menaikkan suku bunga dalam upaya mengendalikan inflasi yang membandel.

Efeknya adalah, imbal hasil Treasury AS 10 tahun akan naik dan membuat Greenback memperpanjang rebound dua hari sebelumnya. Sementara emas yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, kenaikan suku bunga menumpulkan daya tarik bullion yang tidak memberikan imbal hasil.

Kesimpulannya adalah, dengan data inflasi konsumen AS yang lebih tinggi dari perkiraan maka akan mendukung taruhan untuk kenaikan suku bunga. Selain itu, jika CPI justru lebih lemah dari perkiraan maka bank sentral AS berpotensi untuk memperlambat dengan menghentikan sementara siklus kenaikan suku bunganya dan ini dapat menyiratkan awal dari kembali melemahnya dolar AS dan membuat emas rebound dan melanjutkan kenaikannya menuju level 2100.

Analisa XAUUSD

XAUUSDDaily-news.png

Aries Nugroho

Bagikan informasi ini ke teman Anda

Menyerupai

Berita terbaru

Buka secara instan

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.