Sentimen Risk Aversion Paksa GBPJPY Perbarui Level Terendah Harian

Baca artikel di situs FBS

Investor mempelajari sikap dovish Bank of Japan (BoJ) pada hari Rabu, risiko resesi yang menjulang mendorong permintaan safe-haven Yen Jepang dan memberikan tekanan pada pasangan GBP/JPY.

Data makro AS yang lebih lemah, dengan penjualan ritel pada bulan Desember mencatat penurunan terbesar dalam setahun dan output manufaktur mencatat penurunan terbesar dalam hampir dua tahun. Kondisi ini memaksa investor untuk berlindung pada aset safe-haven Yen. Selain itu, melemahnya Pound Inggris juga mempengaruhi penurunan GBPJPY.

Dengan tidak adanya rilis ekonomi penggerak pasar yang relevan dari Inggris, ditambah dengan latar belakang fundamental yang beragam menimbulkan kehati-hatian pasar yang agresif. Kondisi ini juga akan membuat pasar hanya menunggu tindak lanjut aksi jual yang kuat dan memantau GBPJPY jika melanjutkan penurunan.

Reaksi Pasar

GBPJPY mengalami aksi jual pada hari Kamis dan merosot dari level tertinggi tiga minggu. Kekhawatiran resesi meningkatkan permintaan untuk safe-haven JPY dan memberikan tekanan. Prospek kenaikan suku bunga BoE yang lebih besar menopang pound sterling dan akan membatasi penurunan lebih dalam.

Tren

GBPJPY lanjutkan penurunan hari sebelumnya dari wilayah 161.50, level tertinggi tiga minggu dan masih berada di bawah tekanan jual yang berat pada Kamis. Harga spot menghentikan kenaikan beruntun tiga hari dan turun kembali mendekati pertengahan 157,00-an, menyentuh terendah harian baru.

Rencana Perdagangan

Potensi Sell GBPJPY pada level 157.60 dengan target profit pada level 157.15/156.65

Potensi Buy GBPJPY pada level 158.30 dengan target profit pada level 158.60/158.80

GBPJPY 19012023.jpg

Aries Nugroho

Bagikan informasi ini ke teman Anda

Menyerupai

Berita terbaru

Buka secara instan

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.