USDCHF Menguat Atas Meningkatnya Konflik Di Timur Tengah

Baca artikel di situs FBS

Pasangan Swissy ini naik dari level pembukaan perdagangan akhir pekan ini di level 0,8734 di sesi Asia hari Jumat (09/02/2024), dan saat ini mencoba menembus ke atas level 0,8750. Dolar AS mendapat dukungan naik karena kehati-hatian pasar sembari menunggu rilis data CPI Swiss yang akan dirilis pada Selasa, pekan depan.

USDCHF rebound retracement dari penurunan pada perdagangan kemarin, atas penguatan dolar AS di tengah ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang terus meningkat, menyusul serangan udara pasukan Israel yang menargetkan kota perbatasan selatan Rafah pada hari Kamis.

Amerika Serikat (AS) telah menyarankan Israel untuk tidak meluncurkan serangan militer ke Rafah tanpa perencanaan yang matang, dan memperingatkan bahwa tindakan tersebut dapat mengakibatkan "bencana".

Gedung Putih menekankan bahwa mereka tidak akan mendukung operasi besar apa pun di Rafah tanpa pertimbangan yang matang untuk para pengungsi yang tinggal di sana. Sementara itu, sebuah delegasi Hamas tiba di Kairo pada hari Kamis untuk melakukan diskusi gencatan senjata dengan para mediator dari Mesir dan Qatar.

Indeks dolar AS masih berusaha mempertahankan tren kenaikannya untuk hari kedua berturut-turut, yang saat ini berada di level 104,11, turun dari level atas intraday di level 104.21. namun, kenaikan kembali imbal hasil obligasi AS kemungkinan akan menopang kenaikan Greenback, yang akan menjadi penggerakan kenaikan USDCHF selanjutnya. Hal ini terutama disebabkan oleh pernyataan hawkish dari pejabat Federal Reserve (Fed) AS, yang terus menopang kenaikan yield obligasi dan dolar AS.

Presiden Federal Reserve Richmond, Thomas Barkin, pada hari Kamis kembali menegaskan bahwa para pembuat kebijakan memiliki kesabaran untuk penyesuaian suku bunga. Ia menyebutkan bahwa pasar tenaga kerja yang kuat dan disinflasi yang sedang berlangsung mempengaruhi sikap ini. Pernyataan ini meneruskan komentar Ketua Fed, Jerome Powell, yang menepis kemungkinan penurunan suku bunga di bulan Maret dalam konferensi pers pasca keputusan suku bunga pada tanggal 31 Januari lalu.

Sementara itu, Tingkat Pengangguran Swiss yang tidak disesuaikan secara musiman (YoY) naik menjadi 2,5% di bulan Januari, melampaui angka sebelumnya sebesar 2,3%. Sebaliknya, Tingkat Pengangguran yang disesuaikan secara musiman (MoM) stabil di 2,2%, sesuai dengan ekspektasi. Data ini diyakini memengaruhi pelemahan Swiss Franc. Para pelaku pasar menantikan rilis data Consumer Price Index (CPI) Swiss yang dijadwalkan pada hari Selasa, yang akan dipantau secara ketat untuk mendapatkan gambaran lebih lanjut mengenai lanskap ekonomi.

Analisa Teknikal USDCHF

USDCHF 09022024.jpg

Grafik pada timeframe H1 menunjukkan, pasangan USDCHF meneruskan kenaikan di sepanjang pekan ini dari level bawah mingguan di level 0.8750 yang disentuh di jam pertama perdagangan pekan ini. Tren ini terlihat jelas dengan harga yang bergerak stabil di atas ketiga Simple Moving Average (SMA), meski relatif dekat dengan SMA50 yang diikuti dengan Relative Strength Index yang berada di atas level tengah. Meski demikian, perlu kewaspadaan untuk koreksi ringan yang dapat terjadi.

Kenaikan lebih lanjut harga di atas level 0.8750, pasangan USDCHF berpotensi lanjutkan kenaikan menuju level 0.8760. Penurunan kembali harga menembus ke bawah Pivot, akan membawa harga turun menuju level 0.8725. Potensi BUY dapat dipertimbangkan di level 0.8752 dengan target profit di level 0.8760/0.8762. Potensi SELL dapat dipertimbangkan di level 0.8735 dengan target profit di level 0.8730/0.8727.

Mulai Trading Sekarang-2.png

Aries Nugroho

Bagikan informasi ini ke teman Anda

Menyerupai

Berita terbaru

Buka secara instan

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.