USDJPY Incar Level Kritis, Intervensi Jepang Terus Dipantau

Baca artikel di situs FBS

USDJPY tampaknya sedikit mengerem kenaikannya di level tertinggi sejak 1990, mencatat penurunan ringan di area 148.60 memasuki sesi perdagangan Eropa, Senin. Pasangan USDJPY mencatat penurunan harian pertama dalam sembilan di tengah kewaspadaan pasar atas intervensi pemerintah Jepang, serta turunnya imbal hasil obligasi acuan AS.

Kabar terkini, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menyebutkan bahwa mereka “akan mengambil langkah dalam melawan pergerakan spekulatif di pasar forex sesuai kebutuhan,” sembari menambahkan bahwa pergerakan nilai tukar mata uang yang cepat saat ini tidak diinginkan.

Sebelumnya, pemimpin Jepang itu menyebutkan "akan mempertimbangkan pengganti Gubernur BOJ Kuroda, yang bertanggung jawab pada kebijakan moneter yang berkoordinasi dengan pemerintah." Dalam hal ini Kishida secara tidak langsung menyerang kebijakan pengunduran Bank of Japan (BOJ) dan menunjukkan ke-tidak-sukaan terhadap Penguatan USDJPY.

Penyebab penurunan USDJPY juga dipengaruhi oleh imbal hasil obligasi AS yang menurun yang diikuti dengan penurunan dolar AS secara luas mengawali perdagangan minggu ini yang lamban.

Reaksi Pasar:

USDJPY incar level tertinggi 32-tahun menuju level 149.00 di awal sesi Eropa. Minimnya kalender ekonomi dan optimisme dengan kehati-hatian seakan menjadi penyebab lambatnya pergerakan pasar minggu ini.

Tren:

USDJPY untuk time frame panjang maupun pendek masih menunjukkan tren Bullish yang cukup kuat. Namun, pasar terus pusatkan perhatian pada realisasi intervensi pemerintah Jepang untuk mencegah penurunan Yen.

Trading Signal:

Buy USDJPY pada level 149.10 dengan target profit pada level 149.20/149.25

Sell USDJPY pada level 148.85 jika gagal menembus dan bertahan di atas level 149.00 dengan target profit pada level 148.65/148.50

USDJPY 17102022.jpg

Aries Nugroho

Bagikan informasi ini ke teman Anda

Menyerupai

Berita terbaru

Buka secara instan

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.