USDJPY Lanjutkan Kenaikan Di Tengah Sikap BOJ yang Hampir Pasti Dovish

Baca artikel di situs FBS

Yen Jepang kembali melemah untuk hari ketiga berturut-turut di tengah ekspektasi sikap dovish BoJ yang dovish pada Rabu (17/01/2024), memperpanjang pelemahannya terhadap dolar AS selama tiga hari berturut-turut dan membawa USDJPY kembali mendekati level 148.34 level tertinggi yang terakhir dicapai di awal Desember.

Berkurangnya spekulasi pasar terhadap kemungkinan penurunan suku bunga Fed lebih awal menjadi faktor yang mendorong kenaikan dolar AS dan pasangan USDJPY. Para trader saat ini tengah menantikan rilis data Penjualan Ritel bulanan AS yang diperkirakan naik tipis dengan penjualan inti diperkirakan stagnan dan pidato Fed untuk mendapatkan petunjuk pasar.

Ekspektasi pasar bahwa Bank of Japan (BoJ) akan menunda rencana untuk mengalihkan sikap dari ultra-dovish setelah gempa bumi yang melanda Jepang tengah, turunnya tingkat inflasi di Tokyo dan lemahnya data upah terus melemahkan yen Jepang.

Selain itu, berlanjutnya kenaikan dolar AS tak lepas dari pernyataan hawkish oleh Gubernur Federal Reserve (Fed) Christopher Waller pada hari Selasa yang membuat para investor terpaksa meredam ekspektasi mereka untuk penurunan suku bunga di bulan Maret.

Prospek pelonggaran yang tidak terlalu agresif oleh bank sentral AS terus mendukung kenaikan imbal hasil obligasi AS. Pelebaran selisih suku bunga AS-Jepang juga masih menjadi faktor lain yang melemahkan yen terhadap dolar AS.

Perbedaan sikap dan ekspektasi terhadap BoJ dan The Fed masih melatarbelakangi menguatnya pasangan mata uang Safe-Haven tersebut. Bahkan sentimen terhadap aset risiko yang melemah, menyusul ketegangan geopolitik Timur Tengah dan lemahnya ekonomi Tiongkok, tidak banyak membantu safe-haven yen, justru mendorong kenaikan USDJPY.

Para pelaku pasar saat ini tengah menantikan rilis data Penjualan Ritel dan Produksi Industri bulanan, AS untuk peluang trading jangka pendek, yang dilanjutkan dengan pidato terjadwal oleh anggota FOMC, sembari terus memantau pergerakan imbal hasil obligasi AS yang akan memengaruhi dolar AS dan USDJPY.

Yen Jepang kemungkinan masih akan melemah hingga rilis data CPI Inti Nasional Jepang yang akan dirilis pada hari Jumat. Data ini akan memainkan peran penting dalam mempengaruhi JPY menjelang keputusan kebijakan moneter BoJ pada pertemuan hari Selasa mendatang.

Analisa teknikal USDJPY

USDJPY 17012024.jpg

Pada timeframe H1, grafik pasangan USDJPY memperlihatkan kenaikan yang cukup kuat, memperpanjang kenaikan di pekan ini, dan terlihat beberapa level higer-low sejak rebound dari penurunan pada perdagangan akhir pekan kemarin. Harga yang saat ini jauh di atas Simple Moving Average (SMA)50, 100 dan 200. Dua crossover yang terjadi pada perdagangan antara SMA yang menembus ke atas SMA100, menjadi acuan kuat keberlanjutan tren bullish USDJPY. Penurunan yang mungkin terjadi saat ini, dapat dianggap sebagai koreksi. Ini diperkuat dengan Relative Strength Index yang bertahan di atas level Overbought, yang menunjukkan harga masih bertahan dalam tren saat ini.

Potensi BUY dapat dipertimbangkan di level 147.90 dengan target profit di level 148.23/148.40. Sementara untuk potensi koreksi, membuka peluang SELL di level 147.58 dengan target profit di level 147.41/147.24.

Mulai Trading Sekarang-2.png

 

 

Aries Nugroho

Bagikan informasi ini ke teman Anda

Menyerupai

Berita terbaru

Buka secara instan

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.