Contoh dan Definisi Rencana Trading Forex

Baca artikel di situs FBS

Trading memiliki tingkat kerumitan, mulai dari yang mudah, seperti membeli dan menjual aset secara acak, hingga yang lebih komprehensif, seperti menggunakan manajemen risiko, pemilihan waktu, dan sasaran. Semua itu adalah keharusan untuk meraih kesuksesan, sehingga kami memutuskan untuk menjelaskan segalanya tentang aturan yang harus Anda ikuti untuk trading dengan lebih baik.

Apa itu rencana trading?

Rencana trading adalah seperangkat aturan yang harus diikuti trader untuk mencapai tujuan. Ini termasuk pemilihan waktu, toleransi risiko, ukuran order, dan titik masuk/keluar. Selain itu, umumnya rencana trading menguraikan bagaimana trader harus mengelola posisi, sekuritas apa yang dapat diperdagangkan, dan banyak aturan lainnya.

Beberapa orang mungkin berpikir mereka tidak memerlukan rencana trading untuk sukses. Dalam beberapa kasus, orang-orang ini secara beruntung berhasil mendapatkan keuntungan untuk sementara waktu. Namun, tanpa rencana trading, trader biasanya mengalami kerugian besar karena kesulitan mengendalikan emosi selama volatilitas tinggi di pasar atau setelah serangkaian trade yang menguntungkan/merugikan.

CREATIVE-16_trading plan_900x600_inside.png

Para ahli merekomendasikan Anda trading di akun demo sampai setelah membuat rencana trading. Dengan cara ini, Anda akan dapat mengumpulkan cukup data untuk memahami pentingnya rencana dalam trading.

Memahami rencana trading

Rencana trading menggabungkan aturan-aturan dan menciptakan algoritme yang akan Anda ikuti. Dengan demikian, tujuan fundamental dari sebuah rencana adalah untuk membantu Anda mencapai tujuan pribadi dalam trading. Katakanlah tujuan utama Anda adalah untuk mencegah kerugian besar. Kemudian, rencana trading Anda harus mencakup waktu di mana Anda harus berhenti trading dan beristirahat setelah mengalami serangkaian trade yang merugikan. Anda bahkan dapat mengubah strategi trading jika terjadi kerugian beruntun yang berkelanjutan, dan itu juga merupakan bagian dari rencana trading.

Rencana trading bisa sangat panjang dan berisi banyak rincian yang berbeda. Namun, rencana trading yang sederhana tidak selalu buruk. Saat melakukan investasi jangka panjang, Anda dapat membatasi jumlah uang yang diinvestasikan setiap bulan, ekspektasi hasil, dan tindakan jika terjadi kerugian yang berkepanjangan. Rencana ini akan bekerja dengan baik, terutama di pasar saham global, yang cenderung tumbuh seiring waktu. Namun, rencana trading ini tidak memiliki batas waktu, yang berarti Anda mungkin saja memegang aset selama bertahun-tahun atau bahkan lebih dari satu dekade sebelum mendapatkan keuntungan nyata.

Di sisi lain, swing dan day trader memiliki rencana panjang yang mencakup berbagai rincian rutinitas trading. Dengan menggunakan rencana, seorang trader dapat dengan mudah menentukan trade mana yang layak dilakukan, mengambil tindakan apa, dan mengendalikan hasilnya. Bahkan jika trade tidak berjalan sesuai dengan rencana trading, Anda dapat meminimalkan risiko.

Contoh rencana trading

Gambar di bawah ini adalah contoh rencana trading berbasis tren. Perhatikan bahwa rencana ini tidak menyertakan banyak unsur penting seperti pemilihan waktu, manajemen risiko, titik keluar, rentang waktu, dan jenis aset. Namun, ini adalah contoh yang baik untuk memulai membuat rencana.

photo_2022-11-07_13-45-16.jpg

Rencana trading harus menjadi solusi all-in-one. Kami menyarankan Anda menyertakan banyak detail dalam rencana Anda karena hasilnya akan bergantung padanya. Jika Anda akan bimbang, rencana trading Anda harus selalu memiliki instruksi yang akan Anda ikuti.

Berikut adalah rencana trading yang dipersiapkan dengan baik dan menyeluruh:

  • Rutinitas pra-pembukaan pasar. Apa yang Anda lakukan sebelum trading dimulai? Anda dapat membaca semua berita terkini dan memutuskan aset apa yang akan diperdagangkan hari ini. Atau, Anda dapat memeriksa aset yang Anda perdagangkan dan menandai garis support dan resistance. Dalam kedua kasus tersebut, rutinitas premarket membantu Anda berkonsentrasi dan membuang segala sesuatu yang dapat mengalihkan perhatian Anda. Buatlah rutinitas untuk membangun kedisiplinan dan konsistensi, dan tuangkan itu dalam rencana trading Anda. Kemudian, ikuti rutinitas ini setiap hari.
  • Rentang waktu. Trading di rentang waktu yang lebih panjang berbeda dari scalping atau day trading pada rentang yang lebih pendek. Beberapa strategi trading, seperti Gap and Go, cenderung bekerja lebih baik pada rentang M5-M15 yang pendek, sementara strategi trading tren bekerja lebih baik pada rentang H4-M (satu bulan) yang panjang. Ini bukan berarti Anda akan kehilangan uang jika menggunakan rentang M5, tetapi jauh lebih sulit, terutama di pasar Forex, di mana pergerakan ke samping (sideway) adalah hal paling sering terlihat. Perhatikan bahwa beberapa trader menggunakan setiap rentang waktu, dan tidak melihat perbedaan antara trading di M5 dan H4. Jika Anda termasuk di antara mereka, Anda dapat melewati langkah ini dan menuju ke langkah berikutnya.
  • Manajemen risiko. Sesungguhnya, ini adalah bagian penting karena manajemen risiko yang tepat akan mencegah lenyapnya seluruh uang Anda dalam satu hari yang buruk dan memaksimalkan strategi trading Anda.
    • Untuk meningkatkan manajemen risiko, Anda perlu menetapkan drawdown harian – batasan kerugian di mana Anda akan berhenti trading dan mulai menganalisis kesalahan. Biasanya, trader menetapkan drawdown harian di 5-10%, setelah itu mereka berhenti membuka trade pada hari itu.
    • Selain itu, seorang trader harus menentukan berapa banyak uang yang dapat hilang dalam satu trade. Misalnya, 3% dari modal pada setiap trade, tetapi trader yang lebih konservatif sering kali memilih 1% untuk setiap trade. Artinya, Anda perlu mengalami 100 trade yang gagal sebelum seluruh dana habis, dan Anda tidak akan pernah mengalami 100 kerugian berturut-turut selama strategi trading Anda tepat.
    • Terakhir, Anda sebaiknya memiliki rasio risiko-profit yang baik. Rasio ini mengukur pendapatan dan kerugian yang diharapkan dalam investasi dan trading. Rasio yang disarankan setidaknya 1:1,5. Dengan cara ini, potensi kerugian Anda dalam setiap trade adalah 1X, dan potensi Anda adalah 1,5 X. Namun, trader yang tidak menggunakan Stop Loss dan Take Profit sebelumnya dapat melewati bagian ini jika rencana trading-nya memungkinkan.
  • Tentukan apakah Anda akan trading tren atau kisaran (range). Ada perbedaan besar di antara keduanya. Trader tren dapat menahan posisi lebih lama karena tren cenderung berlanjut. Dengan demikian, trader ini mungkin memiliki keuntungan yang lebih besar dengan risiko yang lebih sedikit. Di sisi lain, trader kisaran lebih memanfaatkan pergerakan menyamping dan konsolidasi.
  • Jenis pasar. Pasar saham hanya buka pada jam-jam tertentu, dan Anda harus berada di depan platform trading pada waktu tersebut di setiap hari kerja. Pasar mata uang kripto buka 24/7, dan Anda sebaiknya tidak membuka order tanpa Stop Loss karena volatilitasnya yang tinggi. Pasar forex hanya buka 24/5 (tanpa akhir pekan) tetapi volatilitasnya lebih rendah. Ditambah lagi ada berbagai peristiwa makro ekonomi yang memengaruhi pasar ini. Pilih pasar yang Anda sukai. Akan jauh lebih mudah untuk trading aset yang Anda minati.
  • Anda perlu mencari pola di pasar dan membuka trade hanya ketika itu termasuk dalam rencana trading Anda. Ada beberapa situasi yang dapat digunakan sebagai titik masuk:
    • Pullback adalah tempat yang sempurna untuk membeli dalam tren naik.
    • Breakout nyata bagi mereka yang menginginkan konfirmasi pergerakan. Namun, berhati-hatilah terhadap breakout palsu.
    • Jika Anda menggunakan indikator teknis dalam trading, seperti MACD, Anda dapat membuka trade pada persilangan garis indikator.
    • Anda dapat membuat sinyal masuk sendiri. Misalnya, ini bisa berupa divergensi pada osilator RSI, sentuhan level retracement Fibonacci, atau pola candlestick. Namun, Anda sebaiknya memiliki indikasi lain untuk membuka trade dan tidak hanya mengandalkan satu pola atau indikator teknis.
  • Stop Loss. Setiap trader harus memiliki rencana untuk keadaan yang buruk. Anda dapat menetapkan Stop Loss sebelum membuka trade dan mengabaikan grafik setelah itu. Sebaliknya, Anda dapat memantau trade dan memutuskan di mana dan kapan Anda ingin keluar secara manual. Cara ini jauh lebih berisiko karena Anda dapat membuat keputusan yang didasari oleh emosi, dan kehilangan uang dalam trade yang berpotensi menguntungkan.
  • Take Profit. Jika Anda memiliki rasio risiko-profit, titik take profit Anda biasanya akan lebih panjang dibanding titik Stop Loss. Namun, Anda dapat menutup sebagian trade di target profit dan kemudian memindahkan Stop Loss ke titik impas (breakeven). Dengan cara ini, trade Anda menjadi bebas risiko, dan Anda dapat menahannya lebih lama, sehingga berpotensi meningkatkan profit Anda.

Gambar di bawah ini akan membantu Anda membuat rencana trading.

CREATIVE-16_trading plan_900x960_inside2.png

Rencana trading taktis atau aktif

Banyak investor menggunakan cara otomatis untuk menginvestasikan sejumlah uang setiap bulan ke dalam reksa dana atau aset lainnya. Rencana trading semacam itu bersifat otomatis. Meskipun prosesnya berjalan dengan sendirinya, tetapi rencananya tetap perlu dibuat.

Jika rencana trading menandai kondisi di mana Anda akan mencari entri, itu disebut taktis atau aktif. Tidak seperti investasi otomatis, di mana investor membeli sekuritas secara berkala, seorang trader taktis biasanya masuk dan keluar dari posisi di tingkat harga tertentu atau hanya ketika persyaratan tertentu terpenuhi. Oleh karena itu, rencana trading aktif jauh lebih terperinci.

Seorang trader taktis perlu melihat serangkaian pemicu untuk memasuki trade. Beberapa di antaranya adalah sinyal indikator teknis, bias statistik, atau rilis ekonomi. Oleh karena itu, bagian “Contoh rencana trading” adalah tentang rencana taktis karena cocok untuk trader.

Mengubah rencana trading

Rencana trading yang baik tidak perlu diubah untuk waktu yang lama. Biasanya, rencana ini mencakup semua keadaan yang mungkin Anda hadapi saat trading di pasar. Oleh karena itu, Anda tidak boleh mengubah rencana trading hanya karena Anda mengalami kerugian beruntun atau mengalami hari sial; rencana Anda mewakili cara Anda bertindak dalam situasi seperti ini.

Namun, sebagai trader, kita harus berusaha untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan kita. Oleh karena itu, jika Anda merasa rencana trading lama sudah tidak efektif, sebaiknya Anda mengembangkan atau membuat rencana baru yang mencerminkan pandangan baru. Perhatikan bahwa Anda harus menghindari trade sebelum rencana trading Anda siap.

Batasan trading

Aturan utama dari rencana trading adalah mengikutinya. Anda perlu menjelaskan setiap langkahnya agar menguntungkan. Selain itu, jika rencana trading Anda didasarkan pada indikator teknis, Anda dapat menjadikannya strategi trading algoritmik. Misalnya, Anda dapat membuat robot (kode perintah) yang mengikuti setiap langkah rencana Anda, membuka dan menutup trade, dan bahkan menghentikan trade saat terjadi kerugian beruntun.

Rencana trading Anda harus memiliki manajemen risiko untuk menghadapi situasi kerugian yang signifikan. Setelah serangkaian trade gagal, akan lebih baik jika Anda berhenti trading dan beristirahat dari pasar. Hal terbaik yang dapat Anda lakukan adalah menganalisis apa yang terjadi. Jika Anda membuat kesalahan yang merugikan, catatlah dalam jurnal trading Anda dan cobalah untuk tidak mengulanginya kembali. Jika Anda tidak membuat kesalahan dan pasar sedang tidak dapat diprediksi, Anda cukup beristirahat sejenak sambil minum secangkir teh atau kopi.

Perbedaan rencana trading dan sistem trading

Sistem trading adalah seperangkat aturan yang merumuskan sinyal beli dan jual secara objektif. Singkatnya, sistem trading menentukan bagaimana tepatnya Anda memasuki trade. Bagaimana Anda membagi order, dan apakah Anda akan membagi order? Apakah Anda akan membeli sekarang atau menunggu sebentar? Sistem perdagangan tahu jawabannya.

Jadi, rencana trading lebih dari sekadar sistem yang memberi tahu Anda kapan harus masuk dan keluar dari trade. Ini adalah pedoman untuk semua kebutuhan dan situasi trading yang mungkin akan Anda temui.

Kesimpulan

Rencana trading mencakup lebih dari sekadar titik masuk dan keluar. Ini adalah seperangkat aturan lengkap yang memberi Anda jawaban untuk setiap situasi trading. Tanpa rencana trading yang tepat, seorang trader tidak akan sukses. Anda dapat membuat rencana sendiri dengan bantuan artikel ini.

Tanya Jawab

Mengapa rencana trading itu penting?

Rencana trading memberi Anda jawaban dalam setiap situasi yang berbeda. Tanpanya, peluang Anda untuk berhasil di pasar keuangan jauh lebih rendah.

Apa saja yang harus ada dalam rencana trading?

Rencana trading harus termasuk rutinitas pra-pembukaan pasar (premarket), manajemen risiko, ketentuan trading, jenis pasar, titik masuk, Stop Loss, dan Take Profit.

Apa yang dimaksud dengan rencana trading dalam Forex?

Rencana trading adalah seperangkat aturan yang harus diikuti trader untuk mencapai tujuan. Ini termasuk pemilihan waktu, toleransi risiko, ukuran order, dan titik masuk/keluar. Selain itu, umumnya rencana trading menguraikan bagaimana trader harus mengelola posisi, sekuritas apa yang dapat diperdagangkan, dan banyak aturan lainnya.

Apakah aturan utama dalam trading?

Anda bisa mendapatkan banyak uang jika konsisten, belajar dari kesalahan, dan mengikuti teknik manajemen risiko. Jangan lupakan semua itu, dan Anda akan menikmati hasil yang lebih baik.

FBS Analyst Team

Bagikan informasi ini ke teman Anda

Menyerupai

Buka secara instan

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.