Kenali Indikator-Indikator Analisis Teknikal Forex Trading

Baca artikel di situs FBS

Dalam trading forex, Anda bisa memprediksi pergerakan harga pasar dengan melakukan analisis teknikal. Melalui analisis ini, trader bisa lebih memahami kondisi pasar untuk membuat keputusan apakah akan menjual atau membeli. Untuk membantu trader, ada banyak sekali indikator analisis teknikal yang bisa digunakan. Tiap indikator memiliki karakteristik tersendiri serta memiliki cara penggunaan yang berbeda.

Pada artikel kali ini, FBS akan membahas 3 macam indikator analisis teknikal yang bisa Anda gunakan pada trading forex online.

Kenali_Indikator_-_Indikator_Analisis_Teknikal_Forex[1].jpg

1. Moving Average (MA)

Indikator analisis teknikal yang paling populer di antara para trader forex tidak lain lagi adalah Moving Average. Sering disingkat juga sebagai MA, Moving Average adalah indikator yang paling sering digunakan karena bisa dibilang paling sederhana dibandingkan indikator lainnya. Indikator analisis teknikal ini bisa digunakan untuk membantu trader forex membaca arah dari sebuah tren. Moving average akan menghitung rata-rata harga pergerakan pasar pada jangka waktu tertentu. Sebagai contoh, pada jangka waktu 50 hari akan disebut MA50. Lalu, trader bisa melihat posisi harga mata uang dibandingkan dengan MA50. Jika harga memotong MA50 ke atas, trader akan menganggap ini adalah sinyal beli. Sebaliknya jika harga memotong MA50 ke bawah, ini akan dianggap sebagai sinyal jual.

2. Relative Strength Index (RSI)

Indikator analisis teknikal kedua yang cukup sering digunakan adalah Relative Strength Index (RSI) yang bisa menunjukkan apakah suatu harga sudah overbought atau oversold. Indikator RSI memiliki bentuk grafik dengan nilai antara 0-100. Batasannya ada pada level 30 dan 70.

Secara prinsip, jika grafik RSI melewati batas level 70, artinya pasar sudah jenuh beli atau overbought. Hal ini menunjukkan adanya potensi turun yang artinya disarankan untuk trader menjual. Sebaliknya, apabila grafik RSI ada di bawah level 30, artinya pasar sudah jenuh jual atau oversold yang mengindikasikan potensi naik. Trader disarankan untuk membeli.

3. Bollinger Bands (BB)

Bollinger Bands, yang diambil dari nama penciptanya John Bollinger, adalah salah satu indikator analisis teknikal yang terdiri dari tiga garis atau band yang bergerak sesuai dengan pergerakan harga. Garis atau band ini disebut upper band, middle band, dan lower band. Dengan indikator ini, Anda bisa mengukur volatilitas pasar dan juga memperkirakan rentang pergerakan harga. Apabila volatilitas semakin besar, jarak antara band pun semakin lebar. Apabila volatilitas mengecil, jaraknya pun akan menyempit.

Demikianlah penjelasan mengenai indikator-indikator analisis teknikal trading forex yang ada. Semoga dapat membantu Anda untuk sukses trading forex bersama FBS.

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.