Kepanikan pasar! Cara mengubah ketakutan menjadi uang

Baca artikel di situs FBS

Kita tahu bahwa Januari 2020 menjadi momen yang sangat menegangkan dan mencekam. Mulai dari serangan rudal hingga yang terakhir adalah epidemi virus corona yang mengguncang pasar. Sekarang perhatikan cara menyingkirkan kepanikan ini dan menghasilkan uang saat semuanya–termasuk investor–takut seperti anak kecil yang melihat petir. 

(1)03.02.20.jpg

Warren Buffet pernah berkata, "Takutlah ketika orang lain serakah dan serakahlah ketika orang lain merasa takut." Sekarang, ketika seluruh dunia sedang membicarakan epidemi virus corona yang baru dan ramai-ramai memborong masker, maka saatnya untuk memahami betul apa artinya ini bagi trader.

Kami bukanlah para dokter yang memberikan rekomendasi tindakan untuk kesehatan mereka, tapi kami dapat memberikan prediksi atas dampak dari kepanikan pasar dan memperhitungkan tindakan yang harus diambil para investor.

Dengarkan insting Anda

Setiap peristiwa yang mengerikan selalu menggoyang pasar dan memaksa orang-orang yang terlibat di dalamnya untuk mengambil keputusan secara impulsif. Hal ini tergolong wajar mengingat manusia memiliki emosi, tapi jika Anda seorang trader, Anda harus belajar untuk tetap tenang sekali pun dunia sedang kacau balau. 

Sebagai contoh, saat segala sesuatunya terlihat kacau, trader yang panik melakukan aksi jual, sementara yang memiliki "dana kuat" malah memasuki pasar dan mengambil harga yang lebih tinggi. Para investor yang senantiasa berpikir rasional terhadap peristiwa semacam itu cenderung meraup profit yang besar; sedangkan yang lain hanya bisa melihat nyali dan uangnya melayang. 

Kita tidak perlu mencari contoh yang terlalu jauh. 

Berita Brexit menciptakan kengerian yang dahsyat. Anda mungkin berpikir bahwa itu cukup relevan bagi ekonomi Inggris, tapi faktanya hal tersebut juga membuat pasar Amerika gaduh. S&P 500 mengalami satu hari kerugian yang amat besar dalam beberapa bulan. Pada saat yang sama, salah satu pakar strategi Wall Street terkenal mengabarkan bahwa ratusan miliaran dolar saham akan siap terlikuidasi paksa dalam beberapa hari mendatang. Media keuangan panik karena pasar mengalami penurunan lebih dari 5% dalam waktu dua hari.

Ketakutan ini memproduksi sinyal jual untuk para investor yang panik dan sinyal beli bagi yang lebih cerdas karena dalam dua hari kemudian, harga melonjak tinggi secara signifikan. 

Saat Anda belajar menyingkirkan bisikan di kepala Anda yang mengatakan agar Anda bertindak SEKARANG demi menyelamatkan uang, berarti Anda berada di pihak yang akan menang. 

03.02.20.jpg

Pemahaman tentang logika ketakutan

Penelitian tentang perilaku membuktikan bahwa manusia cenderung bersikap berlebihan ketika menanggapi dampak buruk atas sesuatu yang menakutkan. 

Sebagai contoh, penelitian yang dilakukan selama merebaknya wabah SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) pada tahun 2002 menunjukkan bahwa 23% responden takut akan kemungkinan terinfeksi SARS. Faktanya, sekitar 8.500 orang terinfeksi dan kurang dari 100 orang meninggal dunia – bandingkan dengan 35,5 juta kasus dan 34.200 kematian selama musim influenza sepanjang 2018–2019. 

Pada poin ini, trader yang cerdas akan mempertimbangkan tiga hal berikut: realitas epidemi ini, historis kajian sebelumnya, dan berita yang akan datang. Jika virus menyebar dan menyebabkan kematian yang lebih banyak, aksi penghindaran risiko akan kian mendominasi pasar. Jika vaksin ditemukan dalam waktu yang singkat, risikonya akan turun, dan pasar akan kembali normal – karena mereka bukan terkontaminasi oleh virus, melainkan oleh kepanikan.

Pada poin ini, trader yang cerdas akan mempertimbangkan tiga hal berikut: realitas epidemi ini, historis kajian sebelumnya, dan berita yang akan datang. Jika virus menyebar dan menyebabkan kematian yang lebih banyak, aksi penghindaran risiko akan kian mendominasi pasar. Jika vaksin ditemukan dalam waktu yang singkat, risikonya akan turun, dan pasar akan kembali normal – karena mereka bukan terkontaminasi oleh virus, melainkan oleh kepanikan.

Pengenalan tentang siklus 

Pasar bergerak berdasarkan siklus, dan (hampir) semuanya pernah terjadi sebelumnya. Kita pernah mengalami Depresi Besar (Great Depression), krisis energi tahun 1970-an, dan Senin Hitam (Black Monday) 1987. Kita juga pernah dilanda berbagai penyakit mematikan, serangan rudal, bencana geopolitik, dan aksi teror. Kita telah melalui banyak hal mengerikan, dan kita harus melihat ke belakang untuk mengetahui pelajaran sejarah yang dapat kita petik. Rangkaian peristiwanya berubah, tapi manusianya tidak. 

Kepanikan menciptakan banyak peluang trading yang menguntungkan bagi para trader yang mengetahui waktu yang tepat untuk membeli dan menjual. Dan perilaku yang sama ini telah terjadi berulang kali sejak situasinya bermula dan berpotensi terjadi pada tahun-tahun yang akan datang. Harap diingat, bahaya selalu terlihat lebih mencekam jika dipandang dengan mata ketakutan.

Tak perlu takut, tapi perdagangkan ketakutan itu.

Trading sekarang

Baca lebih lanjut

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.