Faktor Geopolitik Mempengaruhi Perekonomian Global

Baca artikel di situs FBS

Faktor geopolitik saat ini terlihat sangat dominan dan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global. Diawali dengan adanya perang dagang antara Amerika Serikat - China sejak tahun lalu, dan mulai terlihat mereda setelah keduanya sepakat untuk mempersempit deficit neraca perdagangan keduanya.

Gejolak konflik dagang keduanya terancam kembali memanas ketika manajer umum Houston Rocket Daryl Morey berkicau di twiiter tentang dukungannya terhadap demonstran di Hongkong. Masalah ini menjadi berbuntut panjang setelah Beijing meminta NBA untuk memecat Daryl dan memberlakukan black list terhadap visa warga negara Amerika Serikat yang mendukung demonstran Hongkong.

Administrasi Trump langsung bereaksi atas kebijakan pemerintah China tersebut dengan memperpanjang daftar black list terhadap 28 perusahaan China yang berbisnis dengan perusahaan Amerika Serikat.

Hongkong merupakan daerah kekuasaan dari China yang menganut pemerintahan otonomi dan sering disebut 1 negara dengan 2 pemerintahan. Sejak Hongkong lepas dari Pemerintah Inggris dan kembali ke Pemerintah China pada tahun 1997, banyak sekali gelombang protes masalah demokrasi, tetapi gelombang protes saat ini merupakan gelombang protes terbesar dan terlama sejak Hongkong dibawah kendali Beijing.

RUU Ekstradisi orang Hongkong yang dapat diadili di Beijing merupakan pemicu adanya demonstrasi, dan saat RUU tersebut dicabut, demonstrasi masih tetap terjadi karena mereka menuntut otonomi mutlak tanpa campur tangan Beijing.

Pemerintah China berencana akan menganti Pemimpin Eksekutif Hongkong Carrie Lam dan tentunya ini akan menambah kekacauan pasar uang di Asia, dimana akan mengganggu dan akan sangat membebani pertumbuhan ekonomi diwaktu yang akan datang.

Selain kekacauan di Hongkong, masalah kesepakatan Brexit antara Inggris dan Uni Eropa masih menjadi focus pelaku pasar di benua Eropa. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson tidak dapat berbuat banyak setelah Parlemen Inggris menolak melakukan pemungutan suara untuk perjanjian yang telah disepakati antara PM Inggris dengan Uni Eropa.

Permohonan Inggris untuk meminta perpanjangan waktu atas batas waktu Brexit yang tinggal 8 hari lagi , merupakan focus utama para pelaku pasar saat ini. Penolakan atas perpanjangan batas waktu tersebut, merupakan jalan menuju Hard Brexit atau keluarnya Inggris dari Uni Eropa tanpa kesepakatan. Jika ini terjadi maka dapat dipastikan bahwa pasar uang akan kembali bergejolak dan akan membebani pertumbuhan ekonomi global.

Ketidakpastian tentunya membuat para pelaku pasar keluar dari pasar uang dan melakukan aksi wait and see. Keadaan ini tentunya membuat fluktuasi terbatas bagi pergerakan mata uang dan harga komoditas dunia. Harga emas dunia terlihat sideways dengan kisaran $1479/ troyounce sampai ke level harga $1501/ troyounce

Trading Plan :

Buy Limit  1479 – 1485  dengan target 1501 - 1505

Gold Timeframe Daily

gold 23 okt.png

Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan jam bahkan menit, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang.

Reza Aswin

Bagikan informasi ini ke teman Anda

Menyerupai

Berita terbaru

Buka secara instan

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.