Kebijakan Moneter The Fed dan Harga Emas

Baca artikel di situs FBS

The Fed akhirnya memotong suku bunga acuan untuk ke tiga kali nya dalam tahun 2019. Kebijakan moneter The Fed yang dirilis tadi pagi, memotong suku bunganya 25 bps dari 2% menjadi 1,75%.

The Fed melakukan “ Pause” terhadap penurunan suku bunga lebih lanjut, tetapi tidak akan menaikan suku bunga, jika laju tingkat inflasi tidak naik secara signifikan. Keadaan ini dapat diartikan bahwa Jerome Powell dan anggota The Fed kembali akan melihat perkembangan data ekonomi Amerika Serikat kedepannya dan juga perkembangan geopolitik kesepakatan Brexit serta perlambatan ekonomi di negara negara Eropa.

Menahan penurunan suku bunga lebih lanjut dan tidak akan menaikan suku bunga dalam waktu dekat merupakan suatu kebijakan moneter yang mempunyai dampak pada pelemahan indeks mata uang US Dollar terhadap mata uang lain didunia,  dan mendorong pelaku pasar kembali masuk ke pasar ekuitas.

Peluang The Fed untuk menurunkan suku bunga terlihat masih ada jika perekonomian Amerika Serikat kembali memburuk, sedangkan kenaikan kenaikan suku bunga dimasa yang akan datang masih akan terlihat masih lama, dalam kondisi  laju tingkat inflasi Amerika Serikat masih rendah.

Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat yang masih melambat pada kuartal ke 3, dimana GDP dibukukan 1,9% dari 2% dikuartal dua, merupakan gambaran angka inflasi masih akan tertekan dibawah 2%. Jerome Powell melihat bahwa sector tenaga kerja Amerika Serikat masih solid dengan  pertumbuhan ekonomi, yang moderat, sehingga kebijakan moneter yang diambilnya masih berada dalam jalur yang tepat.

Dari sisi geopolitik, terdapat pembatalan KTT negara negara Asia Pasifik di Chile, karena adanya gelombang demonstrasi di negara tersebut. Keadaan ini tentunya membuat tertundanya penandatanganan kesepakatan dagang tahap pertama antara Presiden Trump dan Presiden Xi, yang direncanakan akan dilakukan dalam KTT Chile pada pertengahan bulan depan.

Ketidakpastian lainnya masih datang dari kesepakatan Brexit antara Pemerintah Inggris dengan Uni Eropa yang masih harus menunggu pemilihan umum parlemen Inggris pada tanggal 12 Desember 2019.

Ketidakpastian kembali melanda perekonomian dunia, yang semakin hari semakin terlihat jelas dan menimbulkan resesi ekonomi di berbagai negara termasuk Hongkong dan Lebanon bahkan Chile. Kesemua negara tersebut terhempas karena aksi adanya aksi demonstrasi mulai dari masalah politik sampai ke masalah ekonomi, tetapi kesemua negara tersebut berakhir dalam krisis ekonomi.

Fenomena diatas tentunya akan membuat harga emas dunia kembali dalam kecenderungan naik dengan range harian pada hari ini diprediksi dalam kisaran level harga $1493 - $1520/ troyounce.

Trading Plan :

Buy Limit  1488  - 1493 dengan target 1520

Gold Timeframe daily 

gold 31 okt.png

Reza Aswin

Bagikan informasi ini ke teman Anda

Menyerupai

Berita terbaru

Buka secara instan

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.