Kebijakan Trump Dapat Memicu Resesi Global

Baca artikel di situs FBS

Kemarin Presiden Trump dalam sidang kabinet , kembali menyatakan bahwa Amerika Serikat akan menaikan tariff lebih tinggi jika China tidak menandatangani kesepakatan dagang. Tentu ini sudah diprediksi oleh para pengamat ekonomi dan politik, bahwa tidak mudah untuk mendapatkan kesepakatan dagang dari kedua negara super power yang masing masing mempunyai kepentingan politik, keuangan dan ekonomi negara nya.

Pernyataan Presiden Trump akhir akhir ini tentunya dapat meruntuhkan optimisme pasar dalam tercapai nya kesepakatan dagang yang sudah hampir 2 tahun berlangsung dengan melibatkan tariff senilai ratusan milliar dollar. Pemulihan pasar uang Amerika Serikat saat ini sangat dipengaruhi oleh retrorika kesepakatan dagang Amerika – China, sehingga indeks saham Dow Jones dapat naik menembus angka 28.000, yang merupakan rekor tertinggi sepanjang masa.

Pertemuan antara Presiden Trump dan Ketua The Fed Jerome Powell awal minggu ini tentunya memberikan signal bahwa Amerika Serikat sedang mempersiapkan tools dalam menghadapi perang dagang jika terjadi pembatalan kesepakatan dagang, dengan cara melemahkan mata uang nya, seperti pemerintah China melakukan devaluasi pada awal tahun 2019, untuk melindungi kepentingan keuangan dan ekonomi negaranya.

Signal resesi dapat kembali muncul jika kesepakatan dagang batal digelar oleh Amerika Serikat dan China, karena memberikan resiko terhadap penurunan pasar ekuitas serta terlihatnya kembali kurva imbal hasil terbalik dimasa yang akan datang.

Pengamat ekonomi Lakshman Acthuthan memprediksi bahwa kenaikan indeks Dow Jones yang sangat signifikan akhir akhir ini dapat menjadi signal pembalikan seperti yang pernah terjadi ditahun 1990, dimana pasar uang mencapai rekor tertinggi sebelum akhirnya mejadi perubahan trend naik menjadi trend turun bagi perekonomi domestic maupun global sehingga memicu resesi disaat itu.

Sikap kehati hatian Pemerintah China dalam menentukan kebijakan dalam penyelesaian konflik dagang dengan Amerika Serikat, tidak saja terkait dengan sikap Administrasi Trump, tetapi juga China sedang mengamati kemajuan sidang Impeachment yang sedang dihadapi oleh Presiden Trump.

Penundaan waktu penandatanganan dalam kesepakatan dagang  yang dilakukan oleh Pemerintah China dapat menyebabkan Presiden Trump kembali akan menaikan tariff terhadap barang barang China yang masuk ke Amerika Serikat dan tentunya ini akan menjadi awal signal terjadinya resesi.

Dengan melihat fenomena diatas, maka ketidakpastian masih akan terjadi sehingga keadaan ini dapat membawa harga emas kembali cenderung naik dengan range diantara level harga  $1472 - $1500 /troyounce,

Trading Plan :

Buy Limit 1455 – 1472 dengan target 1500

Gold Timeframe Daily

gold 20 nov.png

Reza Aswin

Bagikan informasi ini ke teman Anda

Menyerupai

Berita terbaru

Buka secara instan

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.