Ketegangan Geopolitik Meningkat, Minyak di Kisaran Tinggi

Baca artikel di situs FBS

Pasar saham Asia melemah pada perdagangan Selasa (30/01/2024), terseret oleh kasus likuidasi perusahaan raksasa properti China Evergrande sementara meningkatnya ketegangan geopolitik menopang harga minyak dan membatasi selera risiko menjelang pertemuan Federal Reserve. Pasar Saham global melonjak pada perdagangan Senin kemarin, dengan indeks S&P 500 ditutup pada rekor penutupan baru dan saham-saham Eropa mencapai level tertinggi dalam dua tahun, karena pasar memangkas posisi agresif pada akhir tahun 2023 mengenai penurunan suku bunga oleh Federal Reserve dan bank sentral lainnya.

Reli pasar saham terjadi pada awal minggu yang dipenuhi dengan laporan pendapatan perusahaan-perusahaan besar, data inflasi Eropa, pertemuan kebijakan Federal Reserve dan Bank of England, serta data ketenagakerjaan AS yang dapat menentukan arah pasar selama beberapa bulan mendatang.

Imbal hasil Treasury AS masih berada di bawah tekanan pada sesi Asia, membatasi pergerakan dolar, setelah Departemen Keuangan mengatakan pihaknya perlu meminjam lebih sedikit dari perkiraan sebelumnya.

Investor mencoba memahami prospek perekonomian AS karena kemungkinan besar perekonomian AS tidak memerlukan penurunan suku bunga besar-besaran yang telah diperkirakan oleh The Fed.

Dolar bertahan masih bergerak dalam range ketat terhadap mata uang utama lainnya, karena para pedagang menunggu keputusan kebijakan moneter Federal Reserve untuk mendapatkan petunjuk kapan bank sentral AS akan menurunkan suku bunganya. Dolar stabil di pagi Asia, dengan pelaku pasar bergerak hati-hati menjelang pertemuan dua hari FOMC yang dimulai pada hari Selasa ini. Sementara itu, data JOLTS Job Openings dari Biro Statistik Departemen Tenaga Kerja AS yang akan dirilis hari ini akan bertindak sebagai pratinjau terhadap laporan penggajian (NFP) yang diawasi ketat dan akan dirilis pada hari Jumat.

Kegelisahan investor terhadap meningkatnya ketegangan di Timur Tengah telah mengendalikan sentimen risiko. Harga minyak Brent diperdagangkan di atas US$80/bbl kembali memperhitungkan risiko geopolitik karena gejolak terus berlanjut di kawasan Timur Tengah.

Harga minyak rebound pada awal perdagangan Selasa, menyusul penurunan lebih dari 1% pada sesi sebelumnya, karena meningkatnya ketegangan geopolitik di wilayah produsen utama di Timur Tengah yang memicu kekhawatiran pasokan.

Harga Emas menguat karena meningkatnya ketegangan di Timur Tengah yang meningkatkan permintaan terhadap aset safe-haven, menjelang rilis FOMC yang juga akan mempengaruhi pergerakan emas.

OUTLOOK Minyak Mentah (XTIUSD)

XTIUSDH4 30012024.png

Mulai Trading Sekarang-2.png

Aries Nugroho

Bagikan informasi ini ke teman Anda

Menyerupai

Berita terbaru

Buka secara instan

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.