Amerika Libur Thanksgiving, USD Berpeluang Koreksi

Baca artikel di situs FBS

Hari ini pasar keuangan Amerika Serikat libur untuk memperingati 'Thanksgiving', hari Pengucapan Syukur (Thanksgiving Day) adalah hari libur di Amerika Utara untuk mengucapkan terima kasih dan rasa bersyukur di akhir musim panen. Hari Pengucapan Syukur adalah hari libur resmi di Amerika Serikat yang jatuh pada Kamis keempat di bulan November. 

Tidak ada data ekonomi yang penting dan menjadi sorotan bagi pelaku pasar, pada hari ini kecuali dari kawasan Eropa, dimana ECB akan mengadakan rapat kebijakan moneter terbatas dan data consumer confidence. Di prediksi tidak akan terjadi pergerakan harga yang signifikan pada hari ini, karena pasar terbesar didunia yaitu Amerika Serikat libur, sehingga harga di pasar fx diprediksikan akan sideways pada hari ini.

Pelemahan US Dollar yang didukung oleh data ekonomi Amerika Serikat yang cenderung menurun, baik data durable good dan naiknya klaim pengangguran menjadi 224.000 orang. Selain itu Presiden Trump kembali melakukan intervensi verbal terhadap The Fed dengan mengatakan bahwa Trump ingin melihat suku bunga yang lebih rendah, setelah pasar saham Amerika Serikat jatuh lebih dari 1000 point dalam 2 hari.

Baru saat ini Presiden Amerika Serikat mengintervensi bank sentralnya, setelah selama 20 tahun terakhir, gedung putih tidak pernah menekan The Fed. Jatuhnya harga saham teknologi di Amerika Serikat, pandangan Jerome Powell untuk tetap menaikan suku bunga di bulan desember ini serta turunnya optimisme pelaku pasar atas meredanya perang dagang Amerika – China, membuat investor kembali keluar dari bisnis beresiko.

USDJPY 

Dengan melihat fenomena diatas, dimana pasar Amerika Serikat libur yang berarti volume pasar uang akan berkurang banyak, maka koreksi atas penguatan US Dollar dapat saja terjadi pada hari ini. Keadaan ini tentunya akan dimanfaatkan oleh pasangan mata uang USDJPY untuk kembali naik dengan target kenaikan 113.30 an – 113.70 an dengan koreksi pada level 112.80 an. Keadaan ini diperkuat dengan kebijakan moneter Bank of Japan yang ultra longgar guna mencapai target inflasi 2%.

usdjpy 22 nov.png

Reza Aswin

Bagikan informasi ini ke teman Anda

Menyerupai

Berita terbaru

Buka secara instan

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.