Amerika Serikat Mulai Melunak Terhadap China

Baca artikel di situs FBS

Sikap Amerika Serikat mulai melunak terhadap China, setelah menteri keuangan Steven Mnuchin mulai mengangkat masalah kenaikan tariff barang yang di import dari China. Menunda atau menurunkan tariff barang China, merupakan topik yang diangkat oleh The Wall Street Journal kemarin, sehingga tentunya ini meniupkan angin segar ke pasar saham di dunia. Dow Jones naik 250 point dan S&P500 serta Nasdaq Composite naik sekitar 1% setelah berita tersebut di rilis.

Dengan melihat fenomena diatas, maka dapat terlihat bahwa perang dagang tidak membawa perekonomian kedua negara menjadi lebih baik, bahkan membuat pertumbuhan ekonomi dunia menjadi semakin memburuk. Pertumbuhan ekonomi China yang melambat, membuat bank sentral China harus menyuntikan uang tunai ke pasar senilai $83 milliar, sedangkan perusahaan Amerika, mulai melihat bahwa jika perang dagang terus berlangsung, maka penjualan mereka di China bahkan diseluruh dunia akan mengalami penurunan drastic di tahun 2019, dan ini sudah dirasakan oleh Apple, Starbucks dan lain nya, karena rakyat China sudah mulai memihak negaranya dan mulai memboikot product Amerika.

Secara umum para pelaku pasar tidak melihat bahwa kesepakatan konflik dagang Amerika – China dapat menurunkan tariff barang kedua negara, tetapi mereka hanya ingin melihat kedua negara super power tersebut berdamai, sehingga para investor mempunyai kepastian keamanan dalam berbisnis dan dapat kembali menginvestasikan uang mereka dengan aman. Akhir bulan ini delegasi China akan ke Amerika Serikat untuk melakukan perundingan konflik dagang putaran ke dua setelah sebelumnya delegasi Amerika, melakukan pembicaraan selama 3 hari di Beijing.

Selain masalah diatas, Amerika Serikat masih tetap mempunyai pekerjaan rumah dalam negerinya, antara lain penutupan sebagian pemerintahan karena tidak adanya kesepakatan masalah RUU anggaran. Presiden Trump masih berkeras dengan penutupan pemerintahan, selama parlemen tidak menyetujui anggaran tembok perbatasan Mexico. Penutupan pemerintahan ini, tentunya menyebabkan Presiden Trump harus membatalkan perjalanan nya ke KTT- Ekonomi di Davos – Swiss, serta perjalanan Parlemen Nancy Pelosi ke Afghanistan. 

Meredanya konflik dagang Amerika – China, memburuknya politik dalam negeri Amerika Serikat serta peluncuran Program QE oleh PBOC, tentunya akan berimbas pada penguatan mata uang Australia, ke level 0,7300 dengan koreksi ke level 0,7165.

AUDUSD Timeframe Daily

audusd 18 jan.png

 

Reza Aswin

Bagikan informasi ini ke teman Anda

Menyerupai

Berita terbaru

Buka secara instan

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.