Diplomasi Dagang Amerika – China

Baca artikel di situs FBS

Pembicaraan diplomatik tentang konflik dagang antara Amerika dan China dimulai hari ini dan berakhir pada esok hari di Beijing. Pembicaraan ini tentunya masih syarat dengan kegagalan mengingat diplomat yang dikirim hanya setingkat wakil menteri dan dari delegasi Amerika yang dipimpin oleh wakil menteri perdagangan Amerika Serikat Jeffrey Gerrish. Pelaku pasar di Amerika tentunya menyambut pertemuan ini menjadi alasan untuk kembali membeli saham mereka yang turun lebih dari 5% ditahun 2018.

Sedangkan saat ini sebenarnya pelaku pasar terfokus oleh pergerakan pasar di China, karena bank sentral nya kembali melakukan program stimulus dengan memangkas Giro Wajib Minimumnya pada hari jumat guna membantu pasar China yang mulai goyang karena tekanan konflik dagang. Terjadinya koreksi dipasar Asia saat ini tentunya akan berimbas ke pasar Eropa dan Amerika Serikat pada hari senin ini karena kebijakan ekonomi serta konflik dagang sedang ada diatas meja di kota Beijing.

Keadaan lain tentunya datang dari pertemuan antara Ketua The Fed Jerome Powell dengan seniornya Janet Yellen dan Ben Bernanke di Atlanta dalam acara diskusi panel Asosiasi Ekonom Amerika di Atlanta. Jerome Powell seperti ketua The Fed, umumnya saat memberikan pidato, selalu membuat pasar kembali di berasumsi  bahwa pernyataan tentang kenaikan suku bunga akan didasari atas perkembangan data ekonomi yang masuk. Sebelumnya Powell dengan tegas mengatakan bahwa suku bunga tepat dibawah netral dan diakhir Desember 2018 The Fed menurunkan tekanan agrsivitas nya dalam kenaikan suku bunga di tahun 2019.

Kemungkinan The Fed hanya kan menaikan suku bunga 2 kali pada tahun ini , dapat saja berubah menjadi hanya 1 kali di akhir tahun 2019, jika data ekonomi yang masuk terus memburuk. Data NFP Amerika yang mencapai 312K merupakan data tenaga kerja yang diluar ekspektasi pasar, sehingga ini pula yang memicu pasar saham kembali optimis, walaupun pada kenyataannya bahwa data ekonomi selau tertinggal dibandingkan dengan pergerakan pasar.

Sehingga The Fed tentunya tidak hanya menunggu data ekonomi yang ada tetapi akan mempertimbangkan pergerakan pasar kedepannya. Sabar adalah suatu kata yang terucap dari Powell saat di Atlanta, dan ini tentunya akan membuat pasar akan kembali masuk dalam daerah sideways.

Menunggu hasil kesepakatan awal antara delegasi Amerika dan China di Beijing, serta pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell yang terlihat mulai melunak, tentunya membuat pasar akan kembali terkoreksi, walaupun semua keadaan ini tidak dapat menghapus ketakutan pasar dimasa yang akan datang. Pasar yang sideways tentunya akan terlihat dalam hari ini dan range pendek akan mewarnai pergerakan pasar kedepannya.

Terkoreksi nya pasar akan kembali membawa harga emas turun ke harga $1270 – $1278/ troyounce , walaupun kecenderungan naik ke harga $1300 – $1314/troyounce masih ada. Gap harga emas di harga $1250 an merupakan gap yang mungkin akan tertutup disaat kesepakatan konflik dagang Amerika – China dapat melebihi ekspektasi pasar saat ini yang terlihat sangat rendah.

Gold Timeframe Weekly

gold 7 jan.png

Reza Aswin

Bagikan informasi ini ke teman Anda

Menyerupai

Berita terbaru

Buka secara instan

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.