Dominasi Amerika Serikat

Baca artikel di situs FBS

Menjadi negara super power, mempunyai banyak benefit, antara lain : dapat melakukan apapun dan dapat memaksakan kehendaknya kepada negara lain , untuk kepentingan negara super power. Karena itu Amerika Serikat sampai saat ini masih ingin menjadi negara super power, yang dapat mendominasi negara diseluruh dunia. Setelah Eropa menjadi sekutunya dan berhasil merombak dominasi Rusia, maka Amerika saat ini sedang berhadapan dengan China yang merupakan negara pengekspor dan pengimpor terbesar didunia.

Ketergantungan negara lain terhadap barang barang China, merupakan awal dari ke khawatiran Amerika, karena dapat menurunkan pengaruh dan mengganggu kepentingan Amerika dimasa yang akan datang. Sebenarnya Amerika mempunyai 2 opsi dalam bernegoisasi dengan China, yaitu :

  • Gunakan China sebagai alat untuk menaikan dominasi Amerika
  • Hancurkan dominasi China

Keadaan ini tentunya terbaca oleh China sehingga sulit bagi negara tersebut menghindari perang dagang terbuka dengan Amerika. China sebagai negara besar dan berpengaruh saat ini, tentunya tidak akan mudah mengikuti kehendak Amerika dan mengorbankan kesejahteraan rakyat China yang berjumlah lebih dari 1,5 Milliar orang.

Perbedaan pendapat di partai komunis China dapat juga menjadi aspek geopolitik dari dalam negeri China, tetapi factor ekonomi seperti turunnya output manufactur China akan lebih berpengaruh kepada indicator pertumbuhan ekonomi China ke depan. Akan sulit mengatakan bahwa Perang Dagang akan terhenti jika Amerika dan China masih tidak sepakat masalah tariff.

Ketidaksepakatan tariff pun dialami oleh delegasi Amerika yang mengadakan KTT – dagang dengan delegasi Jepang. Amerika memaksa jepang untuk mengadakan perjanjian dagang bilateral, sedangkan delegasi Jepang menolak dan masih ingin tetap berpegang pada perjanjian multilateral. Ketidak sepahaman ini dapat membuat penguatan mata uang Yen.

 

AUSTRALIA

Pair ini menjadi sangat menarik karena dapat dijadika indicator perang dagang Amerika – China. Kenaikan index saham dan kenaikan mata uang Aussie akan bersifat sementara jika perang dagang masih berlangsung. Kebijakan moneter dari RBA yang terlihat datar dan belum ada kemauan untuk menaikan suku bunga dalam waktu dekat tentunya akan membuat AUDUSD masih mempunyai peluang penurunan.

Target AUDUSD masih 0,7150 an dengan resiko koreksi pada level 0,7380 an.

audusd 10 agustus.png

Reza Aswin

Bagikan informasi ini ke teman Anda

Menyerupai

Berita terbaru

Buka secara instan

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.