Kejatuhan Pasar Saham Amerika

Baca artikel di situs FBS

Kejatuhan pasar saham Amerika Serikat secara tiba tiba dan menyebabkan Flash Crash di Market, sebenarnya tidak terlalu mengejutkan, karena signal tersebut telah dikeluarkan oleh pasar sejak bulan Desember 2018. Tanda tanda resesi yang di mulai dengan adanya kurva imbal hasil terbalik, sampai prediksi atas kesalahan kebijakan moneter The Fed crmyang masih akan menaikan suku bunga , telah membuat para pelaku pasar cukup pesimis dalam menghadapi pertumbuhan ekonomi global di tahun 2019. Turunnya pendapatan perusahaan Apple hanya pemicu dari akumulasi semua kejadian atas ketakutan para pelaku pasar uang, seperti layaknya menyiramkan minyak pada api yang sedang membara, karena tidaklah mungkin penurunan pendapatan sebuah perusahaan dapat mengerakan pasar uang yang bernilai trilliunan US Dollar per hari.

Administrasi Trump saat ini sedang mengalami kesulitan untuk mengendalikan semua kebijakan serta janji kampanyenya dimasa jabatan yang tinggal 1 tahun lagi. Wajah perekonomian Amerika Serikat akhir akhir ini memburuk padahal negara ini merupakan salah satu tujuan bagi para investor untuk menanamkan investasi mereka kedepannya. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh Presiden Trump karena kebijakan yang dinilai salah oleh banyak analis sehingga membuat perlambatan ekonomi Amerika serta dunia menjadi terlihat suram. Proteksionis, Konflik Dagang Amerika – China – Eropa , Intervensi terhadap kebijakan The Fed serta Penutupan Pemerintahan karena tidak dikabulkannya permintaan uang tembok perbatasan Amerika – Mexico, adalah bagian point point yang menjadi focus para pelaku pasar dan mengkonvesikannya kedalam prilaku investasi mereka di pasar uang.

Malam nanti para pelaku pasar akan kembali melihat data sector tenaga kerja Amerika Serikat yang akan dirilis pada pukul 20.30 wib. Data ini sebenarnya merupakan data ekonomi biasa saat ini karena sebenarnya The Fed lebih memfokuskan data inflasi dalam menentukan kebijakan moneternya pada tanggal 30 Januari 2019 dalam FOMC Meeting nya. Walaupun demikian data ekonomi nanti malam yang lebih dikenal dengan data NFP Amerika, tentunya masih banyak ditunggu oleh para pelaku pasar dalam menambah informasi akan konfirmasi kebijakan The Fed serta pertumbuhan perekonomian Amerika Serikat kedepannya. Jika dilihat dari data ekonomi yang ada di bulan desember 2018 maka dapat di prediksi bahwa data NFP nanti malam sulit untuk melampaui 200K, sehingga pelemahan US dollar kemungkinan akan berlanjut dan jika sampai terjadi penguatan mata uang US Dollar, tentunya hanya bersifat koreksi semata.

Keadaan volatilitas saat data NFP dirilis bisa saja tidak memberikan gejolak yang sangat tinggi nanti malam, karena pasar telah merespon nya lewat kejatuhan saham Apple tadi malam , serta adanya pidato dari ketua The Fed Jerome Powell pada diskusi panel Asosiasi Ekonomi Amerika di Atlanta. Ini akan menjadi focus mengingat para pelaku pasar selalu mencari informasi dari setiap kata yang keluar dari Powell guna mengetahui kebijakan The Fed dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Para pelaku pasar masih melihat pasar tidak stabil, sehingga safe haven masih tetap menjadi primadona di awal tahun 2019 ini. Harga emas masih akan meneruskan kenaikannya sampai ke harga $ 1314 - $ 1318/ troyounce dengan koreksi ke harga $1285/ troyounce.

Gold Timeframe Weekly

gold 4 jan.png

Reza Aswin

Bagikan informasi ini ke teman Anda

Menyerupai

Berita terbaru

Buka secara instan

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.