Ketidakpastian Ekonomi Kembali Melanda Dunia

Baca artikel di situs FBS

Theresa May akhirnya mendapat dukungan dari kabinetnya dalam menguji kesepakatan Brexit terbaru dengan Uni Eropa dan tentunya diharapkan akan memberikan dampak posiif terhadap pidatonya hari ini. Disisi lain pemerintah Italia masih berkeras dengan rancangan anggran belanja tahun 2019 yang membawa konflik dengan Komisi Eropa. Tidak akan banyak perubahan atas rancangan anggaran yang telah direvisi oleh pemerintah koalisi Italia, dimana defisit yang akan diajukan masih diatas 2%, dimana komitment awalnya adalah 0,8%.

Dengan mengerasnya konflik anggaran antara Roma dan Brussels , tentunya berdampak buruk bagi pasar keuangan di Eropa dan ini menimbulkan ketidakpastian pada pertumbuhan ekonomi global. Dari pasar minyak dunia dilaporkan bahwa pertemuan petinggi OPEC di Dubai mulai mengisyaratkan akan adanya pembicaraan tentang pemotongan produksi minyak dunia pada pertemuan di Wina, Austria, tanggal 6 Desember 2018. Keadaan ini tentunya dipicu oleh turunnya harga minyak dunia sebesar 18% sejak bulan oktober 2018.

Ketakutan akan harga minyak dunia yang akan naik tinggi, setelah sanksi terhadap Iran diberlakukan oleh Trump, membuat negara OPEC memompa minyak lebih banyak guna menutupi kekurangan pasokan minyak dunia yang akan hilang setelah sanksi tersebut. Tetapi pada kenyataannya seruan Trump meningkatkan out put produksi minyak dunia, menjadi pukulan bagi negara negara OPEC yang mematuhinya, karena ternyata administrasi Trump memberikan waktu kepada 8 negara termasuk China dan India yang masih dapat melakukan pembelian minyak ke Iran. 

Dengan adanya pengecualian tersebut maka dapat dipastikan bahwa pasokan minyak dunia berlebih dan harga minyak dunia kembali turun, sehingga membuat negara OPEC menderita kerugian atas turunnya harga minyak, yang disinyalir tercepat sejak 2014. Dari Amerika Serikat dirilis berita bahwa Maxine Waters akan membenahi peraturan perundangan perbankan yang dinilai memberikan banyak kemudahan dan yang akan menimbulkan bencana krisis jika tidak ditertibkan.

Kendali DPR yang sebelumnya dipegang oleh partai republic, kini kembali dikendalikan oleh partai democrat, sehingga ini akan memberikan ganjalan bagi administrasi Trump yang berencana melakukan reformasi peraturan perundangan perbankan. Keadaan ini tentunya merupakan sentiment negative pada pasar saham Amerika Serikat yang berusaha kembali bangkit.

Dengan melihat fenomena ketidakpastian diatas, maka membuat safe haven akan kembali dikejar sebelum The Fed berencana menaikan suku bunga di bulan depan.  Emas mempunyai kecenderungan naik le harga $1218/troyounce dengan koreksi terjauh keharga $1200 an/ troyounce.

gold 15 nov.png

Reza Aswin

Bagikan informasi ini ke teman Anda

Menyerupai

Berita terbaru

Buka secara instan

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.