Menunggu Kebijakan The Fed

Baca artikel di situs FBS

Para pelaku pasar masih menunggu serta mencari tema yang menjadi sorotan di pasar uang pada tahun 2019, Beberapa masalah geopolitik yang menjadi sorotan adalah Brexit di Inggris, Konflik dagang Amerika – China, Demonstrasi di Perancis dan Krisis di Venezuela. Sedangkan dari perekonomian serta keuangan, ada kebijakan moneter dari ECB yang stagnan dan BOJ yang masih mengucurkan QE. Dari semua tema diatas, tentunya para pelaku pasar tidak akan melewatkan focus utama mereka, yaitu kebijakan moneter The Fed yang rencananya akan di rilis pada pukul 02.00 wib dini hari nanti. Yang baru dari acara FOMC Meeting nanti adalah Ketua The Fed akan memberikan konferensi press disetiap akhir dari rapat kebijakan moneter mereka.

Biasanya Ketua The Fed hanya akan memberikan konferensi press disaat hasil FOMC Meeting menetapkan perubahan suku bunga , baik menaikan atau menurunkan nya, tetapi di 2019 ini The Fed melakukan hal yang berbeda dan memberikan suatu terobosan baru dengan mengedepankan transparansi ke pasar agar para pelaku pasar dapat mendapat kan informasi lebih jelas dari semua kebijakan moneter yang diambil The Fed. Kebiasaan baru The Fed ini tentunya dapat mempunyai efek positif bagi para pelaku pasar atas semua kebijakan The Fed, karena para pelaku pasar akan dapat dengan jelas melihat arah kebijakan moneter The Fed, tetapi sisi negative nya adalah saat pasar salah menanggapi maksud dari The Fed, maka Ketua The Fed tentunya tidak dapat membendung jatuhan pasar uang atau kenaikan pasar uang secara drastic berubah.

Kebiasaan lama dari ketua bank sentral yang kurang transparan untuk menginformasikan kebijakan moneternya , tentunya bertujuan untuk memberikan ruang untuk menstabilkan pasar uang, apabila terjadi kesalahan interpretasi para pelaku pasar disaat pasar uang bergerak Free Fall/ terjun bebas. Untuk itu para pelaku pasar kemarin tidak banyak bereaksi di pasar fx mengingat pentingnya informasi kebijakan moneter di awal tahun 2019 dan kebiasaan baru The Fed. Dari data ekonomi tentunya Amerika Serikat mengalami penurunan yang cukup signifikan dimana index ingkat kepercayaan konsumen turun ke level 120,2 , penurunan aktivitas manufaktur dan laju tingkat inflasi yang sebelumnya berada diatas 2% harus tertekan menjadi 1,9%. Selain data ekonomi tentunya The Fed masih memperhitungkan tentang konflik perang dagang Amerika – China, dimana pembicara ronde ke dua sedang berlangsung di Washington pada 2 hari ini. Kesepakatan dagang ini tentunya mempunyai ganjalan yang cukup serius setelah Amerika Serikat akan mengekstradisi CFO Huawei dari Canada.

Sehingga dengan melihat keberadaan ke dua factor diatas maka wajar apabila para pelaku pasar memprediksikan bahwa The Fed tidak akan menaikan suku bunga. Statement yang ditunggu oleh pelaku pasar adalah apakah The Fed akan menaikan suku bunga pada semester pertama atau ke dua tahun ini. Pilihan kenaikan suku bunga di semester pertama akan membuat penguatan bagi mata uang US Dollar, terlebih lagi saat The Fed masih melakukan penyusutan neraca The Fed , dan tentunya sebaliknya jika The Fed melihat factor ekonomi Amerika yang dovish serta ancaman perlambatan ekonomi global, maka pelemahan US Dollar akan terus berlanjut secara signifikan.

Dari Krisis yang terjadi Venezuela diberitakan bahwa Rusia dan China berada dibelakang Presiden Maduro yang akan di gulingkan oleh Oposisi Juan Guaido dengan dukungan Amerika serta sekutunya. Pembekuan rekening keuangan perusahaan minyak Venezuela PDVSA atas instruksi Trump tentunya menuai kritikan keras dari Rusia, karena Amerika sudah berlaku tidak fair dan terlalu dalam mencampuri urusan dalam negeri Venezuela. Memanasnya keadaan di negara yang mempunyai cadangan minyak terbesar di Amerika Latin ini, tentunya administrasi Trump harus mengeluarkan peringatan warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Venezuela karena ancaman kerusuhan dan penculikan bagi warga negara Amerika.

Krisis Venezuela memang sementara dapat menurunkan harga minyak karena Venezuela akan menghentikan pengiriman minyaknya ke Amerika dan akan memperbesar pengiriman ke China dan India dengan potongan harga, tetapi kedepannya harga minyak akan kembali naik apabila krisis Venezuela tidak dapat diselesaikan dengan cepat. Penurunan USDCAD tentunya masih akan dapat terjadi ke level 1.3195 bahkan lebih apabila Amerika terus memprovokasi kerusuhan di Venezuela, walaupun secara teknikal koreksi masih dapat terjadi ke level 1.3296.

USDCAD Timeframe Daily

usdcad 30 jan.png

Reza Aswin

Bagikan informasi ini ke teman Anda

Menyerupai

Berita terbaru

Buka secara instan

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.