Minggu Tersibuk bagi Pelaku Pasar

Baca artikel di situs FBS

Minggu ini akan diwarnai dengan fluktuasi harga yang sangat tinggi. Keadaan tersebut karena, pada minggu ini, akan banyak data ekonomi dan kebijakan yang dirilis, mulai dari Jepang , Inggris sampai dengan rapat FOMC serta merilis data sector tenaga kerja Amerika / NFP. Sebagian trader pasti akan takut dengan banyaknya data yang akan dirilis dan sebagian lagi pasti menyukainya, perbedaan ini terjadi karena trader memerasa takut, karena sudah ada open position dan sampai saat ini masih dalam keadaan floating minus. Berbeda dengan trader yang belum ada open position , maka dengan banyaknya data dirilis, maka peluang untuk memanfaatkan pergerakan yang ada menjadi jauh lebih besar. Tetapi sebenarnya para trader tidak perlu takut dengan harga, grafik atau berita yang akan diriis, karena yang membuat trader menjadi takut adalah perhitungan money management dana arah besar market yang kurang tepat. Evaluasi dan perbaiki, maka bertransaksi di bisnis forex akan menjadi lebih nyaman.

Bukan Donald Trump jika tidak membuat sensasi. Setelah membanggakan GDP serta memuji turunnya tngkat pengangguran, Trump  hari minggu mengancam akan menutup pemerintahan jika partai democrat tidak menmyetujui anggaran tembok perbatasan. Tentunya ini merupakan hal yang kontra produktif untuk mata uang dollar yang minggu ini akan ditentukan oleh The Fed lewat rapat pada hari kamis dini hari pukul 01.00 wib. Secara data ekonomi, memang Amerika Serikat sedang dalam fase terkuatnya sejak setelah krisis 2008, tetapi factor kebijakan fiscal dan geopolitik Amerika sendiri yang membuat para pelaku pasar menjadi ragu untuk memegang mata uang dollar dalam jangka waktu lama.

Prinsip yang selalu dipegang oleh pelaku pasar disaat mendekati FOMC Meeting atau data NFP (padahal saat ini kedua berita besar tersebut ada dalam 1 minggu) adalah wait and see dan itu membuat pasar akan terlihat sideways jelang berita besar.

 

JAPAN

Pelemahan mata uang yen jepang dalam 3 bulan terakhir bukanlah tanpa sebab. Mulai dari skandal PM Abe sampai dengan tidak ada kenaikan tingkat inflasi dijepang, walaupun sudah melakukan program ultra longgar / QE. Inflasi jepang yang tidak mencapai 1% sampai hari ini, tentunya membuat gubernur bank sentral jepang harus mulai memutuskan untuk menambah atau memperpanjang QE. Penguatan yen Jepang bisa terjadi jika terjadi perang di timur tengah dimana Iran tidak takut dengan ancaman bahwa Trump yang akan menyerang negara tersebut jika kepentingan Amerika diganggu. Kebijakan moneter dari BoJ akan dirilis besok dan jika dana yang dialokasikan ke EFT menjadi lebih besar maka diprediksi USDJPY akan naik.

Harga USDJPY diprediksi akan sideways diantara level 111.30 an dengan 110.30 an sampai jelang BoJ meeting besok.

usdjpy 30 juli (Custom).png 

EMAS

Emas terhadap US Dollar yang diperdagangkan dengan symbol XAUUSD memang terlihat sudah turun selama 4 bulan tanpa adanya koreksi sedikitpun. Tentunya ini membuat para pelaku pasar akan mengicar pair ini untuk dibeli dengan mengharapkan kenaikan disaat perang Iran dan Amerika dimulai. Perang dagang merupakan ancaman serius bagi logam mulia ini mengingat pertumbuhan yang lemah akan menghantui prospek ekonomi global dan turunnya inflasi dunia. Selain harga US Dollar maka pair XAUUSD merupakan safe haven yang sewaktu waktu dapat saja menguat jika terjadi ketidakpastian di benua Amerika maupun Eropa. Penutupan pemerintahan oleh Trump dan ketidakpastian penyelesaian Brexit merupakan motor penggerak emas naik selain perang teluk, karena Iran berencana menutup selat Hormuz dan akan menganggu pengiriman minyak dunia.

Emas akan sideways diharga $1215/ toz sampai $1240/toz . Penurunan XAUUSD akan tertahan pada harga $1180 an/ toz

xauusd 30 juli (Custom).png

Reza Aswin

Bagikan informasi ini ke teman Anda

Menyerupai

Berita terbaru

Buka secara instan

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.