Penguatan US Dollar

Baca artikel di situs FBS

Dalam artikel terdahulu, telah disinggung bahwa penguatan US Dollar dapat terjadi. Masalah kapan waktunya tentu tidak ada yang mengetahuinya, karena semua mata uang didunia ini akan sangat dipengaruhi oleh faktor fundamental dan teknikal yang ada. Disaat semua orang mengatakan bahwa US Dollar akan melanjutkan pelemahannya maka disaat yang sama Janet Yellen, dalam FOMC meeting minggu lalu mengatakan bahwa sektor tenaga kerja sudah sangat membaik dan rendahnya laju inflasi yang masih di bawah 2% banyak disebabkan oleh turunnya harga minyak dunia dan penguatan US Dollar. Dan tentunya ini hanya bersifat sementara dalam keadaan ekonomi amerika yang dinilai masih tetap solid.

6 bulan index Us Dollar melemah dan Rekor Tertinggi index Dow Jones telah dicapai, ini membuat petinggi The Fed tidak mengubah suku bunga acuan 1,25% dan secara aklamasi mengatakan bahwa kenaikan suku bunga 1x lagi akan dilakukan pada tahun ini. Pengurangan neraca The Fed sebesar $10 milliar setiap bulannya akan dimulai pada bulan oktober dan akan menjadi $50 milliar setiap bulannya pada oktober 2018. Kita semua mengetahui bahwa pelepasan aset The Fed akan membuat pasar obligasi Amerika diburu investor, dan ini pula yang apabila secara berlebihan dapat membebani perekonomian global secara jangka panjang. Selama index Us Dollar tidak melewat 91.30 maka penguatan US Dollar dapat berlanjut.

Tertahannya laju penguatan US Dollar tentunya bisa saja terjadi apabila ketegangan di semenanjung Korea kembali memanas setelah saling ejek antara “Manusia Roket” Kim Jong Un dan Mr. President Jahat Donald Trump. Sabtu kemarin disinyalir Korea Utara mengadakan uji coba Nuklir kembali dengan menghasilkan gempa 3,4 skala richter dan Amerika kembali menerbangkan pesawat pembom B-B1 di atas perairan Internasional Korea Utara, tetapi ingat semua faktor geopolitik dapat dipastikan akan berakhir dan faktor keuangan kembali akan mendominasi.

Japan

Rendahnya tingkat inflasi di Japan membuat Bank of Japan sepertinya belum ingin melakukan taper dan tentunya ini bertentangan dengan Kebijakan moneter The Fed yang ingin melakukan normalisasi. Secara umum maka ini merupakan signal awal USDJPY untuk meneruskan kenaikannya ke level 113.00 an sebelum masuk kelevel 113.80 bahkan ke level 114.80 an. Koreksi dapat dipastikan terjadi dan berada di level 110.80 an, yang merupakan support kuat bagi mata uang ini.

Eropa

Euro. Pair EURUSD telah 7 bulan ada dilevel tertinggi sehingga banyak kalangan meragukan akan kenaikan secara kontinyu tanpa adanya koreksi. Kebijakan taper merupakan kebijakan yang sangat ditunggu oleh para pelaku pasar. Keadaan hawkish yang dihembuskan oleh The Fed akan berdampak pada rally euro yang sepertinya tidak terbendung. Resistance kuat EURUSD ada dilevel 1.2180 an dan target penurunan pair ini adalah 1.1700 an.

Komoditas

Gold. Metal yang satu ini akan menjadi fluktuatif selama semenanjung korea masih memanas dan Presiden Trump masih melakukan proteksi terhadap kepentingan Negaranya baik secara ekonomi maupun secara militer. Ketidakpastian dan penguatan Us Dollar akan mewarnai pergerakan pair ini.  Penguatan US Dollar akan membuat koreksi pada level kuat di level 1270 an dan kenaikan akan berlanjut ke level 1350 jika perdamaian di semenanjung korea tidak menemukan titik terang.

Reza Aswin

Bagikan informasi ini ke teman Anda

Menyerupai

Berita terbaru

Buka secara instan

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.