Perang Dagang Mengacaukan Harga Komoditas

Baca artikel di situs FBS

Strategi Tit for Tat kembali terjadi dalam perang dagang Amerika – China, tidak hanya membuat pasar ekuitas terlihat menurun, tetapi keadaan ini memicu harga barang komoditas menjadi terlihat kacau. Perang dagang kedua ekonomi terbesar di dunia ini, akhirnya melakukan strategi Tit for Tat, dimana perlakuan administrasi Trump dengan mengenakan tariff barang China senilai $200 milliar, dibalas oleh China dengan kenaikan tariff product Amerika , senilai $60 milliar.

Balasan berikutnya adalah  administrasi Trump memasukan perusahaan teknologi China,Huawei dalam daftar hitam, sehingga perusahaan tersebut tidak dapat membeli komponen dari Amerika Serikat. Perlakuan ini langsung dibalas kembali oleh China dengan tidak akan mengekspor mineral tanah jarang (rare earth) ke Amerika Serikat.

Rare earth adalah mineral turunan dari timah yang didapat pada proses penambangan, dan banyak dipergunakan oleh perusahaan sebagai bahan baku lampu sampai dengan hand phone bahkan senjata strategis. Rare earth tidak banyak diproduksi oleh negara di dunia karena ongkos produksinya sangat mahal dan merusak lingkungan hidup.

Selain rare earth yang di stop ekspor ke Amerika Serikat, pemerintah China pun mulai menghentikan pembelian kacang kedelai dari negeri Paman Sam ini. Tentunya ini akan melukai petani Amerika Serikat, sehingga administrasi Trump akan membantu petani yang terkena dampak perang dagang , dengan mengucurkan dana sebesar $16 milliar dollar.

Para pelaku pasar sedang menunggu reaksi gedung putih atas aksi balasan dari Pemerintah China, yang secara sepihak menghentikan kegiatan ekspor atas rare earth dan import kacang kedele. Belum sempat hal tersebut terjadi, para pelaku pasar sudah dikejutkan dengan perubahan perjanjian kesepakatan dagang antara Amerika dengan Mexico, dimana semua barang yang masuk dari Mexico akan dikenakan tariff 5% pada tanggal 10 Juni 2019, dan akan terus meningkat jika Pemerintah Mexico tidak dapat mengendalikan imigran gelap yang masuk ke Amerika Serikat.

Kenaikan tariff yang bertahap sampai ke 25% , akan terjadi pada tanggal 1 oktober 2019 jika administrasi Trump tidak melihat adanya kebijakan Pemerintah Mexico terhadap imigran.

Keadaan ini tentunya membuat harga minyak dunia kembali turun dibawah harga $60/ barrel, karena perang dagang dapat menurunkan permintaan minyak dunia. Ini membuat pair USDCAD akan naik kelevel 1.3575 dan kemudian kembali terkoreksi ke level 1.3474.

USD/CAD Timeframe Daily

usdcad 31 mei.png

Turunnya harga minyak ternyata tidak membuat harga emas loco London menjadi tertekan. Dengan ketidakpastian seperti ini maka safe haven kembali di buru oleh pelaku pasar dimana harga emas akan meneruskan kenaikannya sampai ke $1300/ troyounce jika garis downtrend nya di lewati (harga emas diatas  $1294/ troyounce)

Gold Timeframe Daily

 gold 31 mei.png

Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan jam bahkan menit, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam waktu yang lebih panjang.

Reza Aswin

Bagikan informasi ini ke teman Anda

Menyerupai

Berita terbaru

Buka secara instan

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.