Perdagangan Global Memburuk, Emas Kembali Menguat

Baca artikel di situs FBS

Dua tahun lebih Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat ke 45, kegaduhan politik dari gedung putih yang diciptakan oleh administrasi Trump, saat ini mulai menyebar keseluruh negara didunia. Perdagangan global memburuk dan ini tentunya akan membawa pertumbuhan perekonomian dunia mulai menjadi semakin terpuruk kedepannya. Berawal dari kebijakan fiscal Presiden Trump yang memotong pajak rakyat dan meningkatnya Anggaran Belanja Pemerintah Amerika Serikat, tentunya menimbulkan deficit anggaran yang sebelumnya telah terjadi.

Administrasi Trump mempunyai strategi menutupi defisit anggaran dengan cara menaikan tarif semua barang yang masuk ke Amerika terutama dari China. Keadaan ini tentunya tidak saja memukul sistem perdagangan yang telah ada, sehingga membuat ketidak-seimbangan di pasar global. Ketakutan investor akhir akhir ini meningkat karena ancaman resesi mulai terlihat , konflik perang dagang Amerika – China belum mereda serta normalisasi dari bank sentral oleh The Fed dinilai terlalu agresif. Keadaan ini membawa Index Saham Dow Jones kembali terpuruk, sehingga mencapai 7,8% untuk bulan desember ini , yang merupakan terburuk sejak resesi besar Amerika Serikat tahun 1931.

Mantan Ketua The Fed Jenet Yellen telah memperingatkan bahwa Krisis Global dimasa yang akan datang, akan berawal dari defisit anggran dan adanya hutang, yang membuat lubang hitam. Beberapa analis memperkirakan bahwa ditahun 2019, ketidakstabilan ekonomi , moneter serta politik di Amerika Serikat dan Eropa akan cepat menyebar keseluruh negara di dunia dan ini telah membuat investor melakukan pembelian obligasi jangka pendek dibandingkan obligasi jangka panjang, dan ini menyebabkan terjadinya pembalikan kurva imbal hasil di Amerika Serikat.

Ketakutan investor ini tentunya memberikan berdampak kesemua sektor terutama sektor industri, sehingga direspon oleh turunnya harga minyak dunia karena pasokan minyak yang berlebih disaat pertumbuhan ekonomi melemah. Harga minyak dunia kembali turun dibawah $50/ barrel disaat negara OPEC dan Non OPEC sepakat memotong produksi 1,2 juta barrel / hari.

Disisi lain kegaduhan politik terlihat dari benua Eropa dimana masalah Brexit yang telah di setujui oleh Uni Eropa , harus menunggu pengesahan oleh Parlemen Inggris yang seharusnya sudah diajukan oleh Perdana Menteri Theressa May pada bulan ini, ternyata harus diundur sampai awal tahun depan. Ini tentunya membuat ketidakpastian menjadi kembali naik seperti tidak akan pernah berhenti, setelah keadaan ini di tambah dengan konflik defisit anggaran Italia dengan Komisi Eropa dan akan ditambah dengan konflik Prancis yang mengajukan defisit anggaran 3,2%. 

Pelaku pasar masih melihat bahwa safe haven adalah pilihan yang tepat bagi keadaan yang tidak menentu seperti ini, sehingga harga emas mencapai harga $1237, akan kembali direspon pasar dengan kenaikan harga yang mencapai $1252/ troyounce.

Gold Timeframe H4

gold timeframe h4 18 des.png

 

 

Reza Aswin

Bagikan informasi ini ke teman Anda

Menyerupai

Berita terbaru

Buka secara instan

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.