Presiden Trump Akan Menunda Kenaikan Tariff, USDCAD Kembali Tertekan

Baca artikel di situs FBS

Kesepakatan konflik dagang Amerika – China telah mereda. Kedua belah pihak telah melakukan 3 kali putaran pembicaraan tingkat tinggi di Beijing dan Washington, dengan hasil yang cukup baik sehingga banyak pelaku pasar yang mulai kembali optimis bahwa gencatan senjata perang dagang akan berubah menjadi perdamaian antar kedua negara.

Meredanya perang dagang kedua negara yang memanas di awal tahun 2018, karena kedua negara mulai melihat resiko dari perang dagang yang membuat sector manufaktur China menurun dan ancaman resesi ekonomi di Amerika Serikat. Pemimpin kedua negara tersebut tentunya mulai melihat bahwa kejatuhan suatu pemerintahan disemua negara didunia, berawal dari hancurnya perekonomian , keuangan dan moneter, sehingga wajar jika Presiden Trump dan Presiden Xi mulai melunak dan berusaha mencari kesepakatan dalam perang dagang yang dapat reputasi keduanya.

Presiden Trump akan menunda kenaikan tariff barang impor dari China sampai sedianya akan diberlakukan pada tanggal 2 maret menjadi akhir bulan maret 2019 dan direncanakan akan mengundang Presiden Xi Jinping ke Florida. Sebagai balasan atas penundaan pemberlakuan tariff oleh Amerika Serikat, maka pemerintah China berencana akan membeli barang dari Amerika senilai $1,2 trilliun, dan tentunya ini akan membuat atmosfir pertumbuhan ekonomi dunia menjadi terlihat lebih baik kedepannya.

 Dari Amerika Selatan, dikabarkan bentrokan antara pendukung oposisi Juan Guaido dengan pasukan militer yang mendukung Presiden Nicolas Maduro, diperbatasan Venezuela – Colombia. Bentrokan yang menewaskan 2 orang demostran dan ratusan orang luka luka akibat serangan pasukan militer mencegah masuknya bantuan kemanusiaan dari dunia internasional ke Venezuela, guna membantu rakyat dinegara yang mempunyai laju tingkat inflasi yang mendekati 1 juta persen.

Dukungan negara Colombia terhadap Guaido tentunya membuat Presiden Maduro marah dan memutuskan hubungan diplomatic dengan negara tersebut serta memberikan waktu 2 x 24 jam untuk para diplomat Colombia untuk keluar dari Venezuela. Kekacauan ekonomi dan moneter tentunya menumbuhkan krisis politik di negara yang mempunyai cadangan minyak terbesar di dunia, dan keadaan ini terjadi pula di benua Asia, dimana Presiden Iran Hassan Rouhani telah mendapatkan tekanan untuk mundur dari para Ulama garis keras dan Politikus Iran.

Sejak Amerika Serikat menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran, maka sanksi ekonomi yang dilancarkan oleh Amerika Serikat mulai membuat krisis di negara penghasil minyak dunia tersebut. Naik nya laju tingkat inflasi di Iran menyebabkan harga bahan pokok naik lebih dari 200%, sehingga keadaan ini membuat tingkat kepercayaan terhadap Presiden Rouhani mulai menurun.

Dari fenomena diatas maka dapat dilihat bahwa optimisme atas kesepakatan damai perang dagang Amerika – China membuat, para pelaku pasar optimis dan kembali berinvestasi kedalam instrument keuangan yang beresiko, sehingga dapat memulihkan sector tenaga kerja dan pabrikan.

Meningkatnya pertumbuhan ekonomi global akan memicu harga minyak dunia kedepannya, terlebih lagi adanya gangguan pasokan minyak dunia dari Venezuela – Iran dan kesepakatan negara OPEC dan Non OPEC yang memutuskan untuk mengurangi produksi sampai 1,2 juta/ barrel/ hari.

Keadaan ini tentunya akan membuat pair USDCAD kembali turun sampai kelevel 1.3082 dengan alternative koreksi ke level 1.3172.

USDCAD Timeframe Daily

usdcad 25 feb.png

Reza Aswin

Bagikan informasi ini ke teman Anda

Menyerupai

Berita terbaru

Buka secara instan

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.