The Fed 'Wait and See' EURUSD Menguat

Baca artikel di situs FBS

FOMC meeting minutes telah dirilis tadi malam dan tentunya ini merupakan hasil notulen rapat The Fed yang diadakan pada bulan desember 2018. Seperti yang telah diprediksikan sebelumnya bahwa The Fed melunak dalam hal kebijakan moneter yang diambil, setelah melihat harga saham Amerika berjatuhan karena konflik dagang Amerika – China. Karena notulen rapat ini dibuat pada bulan desember, dan baru di rilis tadi malam, maka wajar apabila The Fed merasa kesulitan untuk tetap ingin secara agresif menaikan suku bunga ditengah pasar uang mereka sedang terpuruk, sehingga pejabat The Fed mengatakan bahwa prospek kebijakan kedepannya “ Tidak Jelas” dan cenderung menunggu data ekonomi kedepannya.

Untuk itu wajar apabila Jerome Powell saat berdiskusi dengan mantan ketua The Fed Janet Yellen dan Ben Bernanke, bahwa dia akan lebih bersabar untuk menentukan prospek kebijakan moneter kedepannya. Tidak ada kepastian akan kenaikan secara agresif maupun keberadaannya di tingkat netral, semua akan terfokus kepada data yang masuk dan kondisi perekonomian global. Ini adalah suatu pernyataan yang sangat relevan dan wajar, apabila keadaan ini dihadapi oleh pimpinan bank sentral diseluruh dunia termasuk The Fed dan pasar mengenalnya dengan “ Wait and See”.

Disisi lain perundingan setingkat wakil menteri antara Amerika dan China sudah berakhir, dimana hasilnya dinilai oleh para pelaku pasar cukup positif dan ini ditandai oleh naiknya index saham Dow Jones selama 4 hari berturut turut. Optimisme pasar kembali terjadi dimana pasar saham Asia dan Amerika kembali menghijau diawal tahun 2019 ini, setelah sempat terpuruk diakhir tahun 2018 yang berdampak pada pandangan resesi dimasa yang akan datang.

Keadaan ini tentunya membuat para pelaku pasar tetap waspada karena semua dapat saja berubah oleh kebijakan kebijakan Trump yang dinilai keras kepala dan kontroversial. Masalah tembok perbatasan Mexico yang berbuntut pada penutupan sebagian pemerintahan di Amerika saat ini merupakan kebijakan Trump yang ingin memenuhi semua janji kampanye sebelum Trump menjadi Presiden Amerika.

Kesepakatan antara Presiden Trump dengan Ketua Parlemen Nancy Pelosi sepertinya menemui jalan buntu, dimana pada hari rabu kemarin Trump mengatakan “ Apabila saya membuka pemerintahan sampai 30 hari kedepan, apakah anda akan menyetujui pembiayaan tembok perbatasan? “ Pelosi menjawab “ Tidak” dan Trump keluar ruangan dengan mengatakan bahwa “ Hanya membuang buang Waktu”. Kerasnya Trump tentunya menambah resiko pelemahan mata uang US Dollar kedepannya, sehingga ini pula yang dilihat oleh lembaga rating Fitch dalam menilai penurunan Rating Amerika dalam hal pembayaran hutang. Jika penutupan pemerintahan berlanjut maka bukan tidak mungkin bahwa lembaga rating dunia lainnya seperti S&P Global dan Moody’s akan memberikan penilaian yang sama.

Fenomena yang berkembang diatas maka akan dimanfaatkan oleh mata uang eropa, mengingat kebijakan pengetatan oleh ECB akhir tahun lalu tentunya akan membuat EURUSD akan kembali ke level 1.1617 dengan koreksi ke 1.1588.

EURUSD Timeframe Daily

eurusd 10 jan.png

Reza Aswin

Bagikan informasi ini ke teman Anda

Menyerupai

Berita terbaru

Buka secara instan

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.