Trump in Action

Baca artikel di situs FBS

Semenjak Donald Trump menjadi Presiden Amerika ke 45, maka dunia seperti mempunyai cerita drama serial bersambung. Trump meninggalkan KTT G-7 di Quebec Canada, sambil mengatakan : 

"Berdasarkan pernyataan palsu Justin di konferensi persnya, dan fakta bahwa Kanada mengenakan tarif besar-besaran kepada para petani, pekerja, dan perusahaan AS, saya telah menginstruksikan perwakilan kami untuk tidak mendukung komunike saat kami sedang mengupayakan tarif untuk mobil yang membanjiri pasar AS!" tulis Trump dalam akun Twitter pribadinya,

Dibelahan dunia lainnya Presiden China dan Rusia sedang mengadakan KTT tandingan KTT –G7 yang dinamai Shanghai Coorperation Organization/ SCO atau Shanghai Five, pada hari yang sama dengan G-7 . KTT-SCO ini tentunya untuk merupakan benteng pertahanan Asia dari serangan Amerika bersama sekutunya dalam koloni G-7. Terlihat jelas perbedaan dari hasil kedua KTT G-7 dan SCO dimana G-7 cenderung terpecahnya kekuatan Amerika dan sekutunya, sedangkan SCO cenderung membuat perdamaian, kerjasama yang kuat antara negara negara Asia dengan pandangan yang lebih terbuka, transparan dan saling membantu dimotori oleh China. Tetapi justru terbalik dengan kebijakan Trump yang bersikap arogan dan proteksionis, sehingga menimbulkan keretakan hubungan antara Amerika dan semua sekutunya , yang diawali dengan kenaikan tariff Baja dan Alumunium.

Akhir akhir ini terlihat bahwa Amerika mulai terlihat renggang terhadap sekutunya dan banyak berdialog dengan China – Korea Utara dan dijadwalkan akan ada pertemuan Trump – Putin di KTT – Wina pada tanggal 24 juni 2018. Tentunya ini menuai banyak kritik dari pengamat politik dunia serta Senator senior partai Republik sekelas John McCain

Selain factor geopolitik diatas masih ada lagi ketidakpastian diminggu ini dari The Fed, Bank of Japan dan Euro Central Bank yang akan merilis kebijakan moneternya. Ketidakpastian The Fed dalam membuat kebijakan moneter saat ini, tentunya tidak semudah Janet Yellen membuat kebijakan saat inflasi medekati 2% dan perang dagang baru merupakan ancaman. Berbeda dengan pimpinan The Fed saat ini yang di jabat oleh Jerome Powell yang inflasi sudah 2% dan perang dagang sudah menjadi kenyataan. Salah dalam membuat kebijakan moneter, maka Amerika akan kembali ke dalam krisis moneter. (untuk penjelasan kebijakan moneter the Fed, maka akan ada webinar  BESOK tentang “ Analisa Kebijakan Moneter The Fed Juni 2018” )

silahkan daftar ke link : Daftar Webinar FBS Indonesia

 

Dengan melihat fenomena diatas maka dengan tidakpastian yang tinggi dapat menyebabkan tekanan turun pada USDJPY ke target 108.70 an dengan resiko koreksi ke level 110.00 – 110,10 an

id.png

Reza Aswin

Bagikan informasi ini ke teman Anda

Menyerupai

Berita terbaru

Buka secara instan

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.