War, Trade War, Cold War

Baca artikel di situs FBS

Ditahun 2018 ini kata kata “ PERANG atau WAR” menjadi trending topic dalam trading forex. Diawali dengan “ Krisis Semenanjung Korea” antara Korea Utara dan Amerika Serikat di awal tahun ini, dimana Korea Utara claim bahwa Rudal antar benua berkepala nuklir nya sudah dapat menjangkau benua Amerika. Tindakan balasan, tentunya dilakukan Amerika dengan cara mengirim pasukan ke semenanjung Korea dan PBB pun ikut ambil bagian dengan memberikan sanksi ekonomi.

Dibalik Korea utara tentunya ada raksasa China yang membuat Korea Utara tidak di bumi hanguskan oleh Amerika Serikat dan China pula yang membuat jembatan perdamaian di semenanjung Korea. Berlanjut ke Trade War atau perang dagang dimana Amerika merasa bahwa neraca perdagangan dengan China tidak seimbang, sehingga Amerika defisit $100 Milliar.

Untuk itu Amerika mulai memberlakukan kenaikan tariff import Baja dan Alumunium dari China. Kembali China menjadi sasaran tembak Amerika dan setelah sekian lama melakukan negoisasi akhirnya China menaikan tariff 8 Produk yang di import dari Amerika termasuk daging babi dan 120 produk komoditas, termasuk buah buahan.

Kita akan melihat kedepannya apakan keduanya masih akan bersitegang atau justru tiba tiba bersalaman seperti kasus semenanjung Korea.Yang akan muncul berikutnya adalah Cold War atau Perang Dingin dimana berawal dari terbunuhnya agen ganda Inggris dan disinyalir pihak Rusia yang harus bertanggung jawab. Pengusiran diplomatic Rusia dari Inggris ternyata didukung oleh sikap Amerika.

Pengusiran 50 diplomat Rusia dari Amerika berujung dengan pengusiran ratusan diplomat dari negara sekutu. Pemerintah Rusia memang belum terlihat keras dalam menghadapi tindakan pengusiran diplomatnya, tetapi kedepannya Rusia pasti akan melakukan pemutusan diplomatik dan ini akan membawa perekonomian global kembali menjadi turun.

JAPAN

Walaupun terlihat bahwa kata kata perang akan selalu berkaitan dengan safe haven dan salah satu pair nya adalah USDJPY. Penguatan mata uang Yen akhir akhir ini , tentunya membuat para pengusaha export jepang, menderita kerugian atau mempunyai margin keuntungan yang kecil.

Ini tentunya membuat sentiment bisnis di jepang menurun, dengan hilangnya 2 point pada data ekonomi tankan yang dibandingkan bulan sebelumnya. Tanda tanda ini merupakan mimpi buruk bagi BoJ yang telah berusaha agar Japan tidak kembali ke zona DEFLASI. Kenytaan ini menjauhkan BoJ untuk mengadakan Normalisasi dalam waktu dekat.

Level koreksi pair ini akan dapat mencapai 105.3x dengan target adalah 107.7x.

usdjpy daily 2 april.png

Reza Aswin

Bagikan informasi ini ke teman Anda

Menyerupai

Berita terbaru

Buka secara instan

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.